Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor, Jalur Bandung-Pangalengan Lumpuh

Kompas.com - 19/02/2018, 22:07 WIB
Agie Permadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Hujan yang mengguyur Bandung Raya, Senin (19/2/2018) sore, mengakibatkan longsor. Material longsor menutupi jalur di Jalan Poros Pangalengan Banjaran, tepatnya di Desa Warjabakti, Kampung Sukawening, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung.

Jalan yang menghubungkan Bandung-Pangalengan ini lumpuh sementara lantaran pohon yang melintang dan longsoran tanah yang menutupi jalan. Akibatnya, sempat terjadi penumpukan kendaraan.

Untuk mengurai penumpukan kendaraan, polisi mengalihkan arus kendaraan ke jalan-jalan kecil di sekitar wilayah tersebut. 

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Heru Kiatno mengaku menerima laporan kejadian longsor sekitar pukul 17.35 WIB. Hujan yang mengguyur wilayah itu membuat tanah di area tebing terkelupas dan longsor.

(Baca juga : Rel KA di Grobogan Longsor, Rute Enam KA Dialihkan )

"Longsoran menimpa jalan raya sehingga akses jalan raya tertutup. Memang tidak terlalu besar tapi penanganan dan pembersihannya cukup sulit dan lama. Apalagi kendaraan dari bawah sudah macet terhalang sama sekali, kami upayakan pembersihan," kata Heru saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/2/2018).

Untuk mengevakuasi lonsoran tanah, BPBD mendatangkan kendaraan beko dan alat berat lainnya untuk membersihkan tanah dan pohon yang melintang menutupi jalur. "Kami turunkan kendaraan dan alat berat untuk membersihkan longsoran tanah," jelasnya.

Sampai saat ini, pihaknya dibantu kepolisian dan warga setempat masih melakukan pembersihan. Beruntung tak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam longsoran tersebut. Sebab saat kejadian, jalur tersebut sepi.

"Tak ada korban jiwa, saat ini masih diupayakan pembersihan material longsoran. Akibat hujan lebat dan longsoran menimpa akses jalan raya Bandung-Pangalengan, sehingga untuk sementara jalan tertutup material longsoran," jelasnya.

(Baca juga : Dua Jembatan Ambruk Akibat Banjir dan Longsor di Pekalongan )

Ketika disinggung berapa lama proses pembersihan, Heru mengatakan tidak bisa diprediksi. "Tergantung kecepatan pembersihan material longsorannya," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bandung, AKP Doni E Wicaksono menjelaskan, akibat longsoran tersebut, polisi mengalihkan arus kendaraan ke jalan kecil di wilayah Cimaung.

"Kalau kemacetan sejauh ini tidak ada, karena kita sudah alihkan. Sementara motor sudah bisa lewat. Hanya saja kendaraan roda empat mungkin setelah semua dibersihkan baru bisa (lewat)," jelasnya.

Doni menjelaskan, sebagian kendaraan memilih memutar balik dan mencari jalur alternatif lainnya. "Sebagian kembali, ada jalan desa kendaraan kami alihkan ke sana," jelasnya.

Tertutupnya jalur tersebut, sambung Doni, karena pohon yang melintang dan tanah yang mengelupas. "Sekarang tinggal dibersihkan, PDAM sedang membersihkan," jelasnya.

Menurutnya, pembersihan akibat longsoran tanah tersebut membutuhkan waktu berjam-jam. "Evakuasi tadi kurang lebih 1,5 jam. Ini motor sudah bisa lewat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com