Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Direnggut Kesuciannya, Gadis Pelayan Toko Ini Tewas Diracun Sang Kekasih

Kompas.com - 19/02/2018, 20:18 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Siapa sangka niat baik gadis IL (26), warga Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, untuk mencari pendamping hidup harus berujung tragis.

Lelaki idamannya yang baru dikenal, yakni Edi Sumarsono (24), warga Pojok, Kecamatan Randublatung, Blora, justru menghancurkan asa gadis berhijab itu.

IL, pelayan toko di Semarang, itu meregang nyawa di tangan Edi yang tak lain adalah kekasihnya. 

Selama dua bulan ini, mereka berkenalan melalui telepon seluler, Edi mengaku masih berstatus bujang. Padahal, Edi yang pekerja serabutan itu sudah beristri dan memiliki dua anak. Kebohongan yang disimpan rapat Edi inilah yang kemudian berbuah petaka.

"Mereka berkenalan atas perantara teman. Korban mau menerima cinta Edi karena mengaku masih perjaka. Jadi, korban ini dikenal berkepribadian baik dan religius. Adik-adiknya sudah lebih dulu menikah. Bagi warga desa, seumurannya sudah sepatutnya menikah. Karena itulah korban ingin segera mendapat pendamping," kata Kasat Reskrim Kepolisian Resor Blora, AKP Heri Dwi Utomo, Senin (19/2/2018).

Dari komunikasi jarak jauh yang terus berlanjut itu, keduanya kemudian sepakat untuk bertatap muka. Mereka lantas bertemu untuk pertama kalinya. Tersangka menjemput korban dengan mengendarai motornya ke Demak. Setelah itu, korban diajak berboncengan ke Blora. 

"Pengakuannya baru pertama bertemu. Dari Demak, korban dibawa ke Blora terus mereka berteduh di kawasan hutan karena hujan. Mereka kemudian berhubungan intim di sana," terang Heri.

Baca juga : Seorang Gadis Berhijab Ditemukan Tewas di Hutan Jati

Dijelaskan Heri, setelah berhubungan badan, korban menuntut pertanggungjawaban kepada tersangka. Korban yang takut mengalami kehamilan mendesak untuk dipertemukan dengan keluarga tersangka.

"Nah, dari situlah tersangka kemudian mengakhiri hidup korban," tutur Heri.

Dari pengakuan tersangka, korban tewas setelah dipaksa menenggak teh kemasan botol plastik yang telah dicampur dengan racun Potasium Sianida (Potas). Saat itu tersangka menipu korban dengan menyebut teh itu telah dicampur dengan obat anti-kehamilan. 

"Tersangka mencampur teh yang dibelinya dengan Potas. Tersangka lalu menyuruh korban meminumnya. Setelah terkapar, korban dibuang di kawasan hutan itu," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, jasad korban ditemukan di kawasan Hutan Jati, Desa Wulung, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Baca juga : Satu Keluarga Tertimbun Longsor di Bogor, Jasad Istri dan 2 Anak Ditemukan

Korban ditemukan telentang di petak 119, Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Jatisumo dalam kondisi berbusana, Jumat (16/2/2018) pagi.

Korban meninggal karena dibunuh. Polisi kemudian bergerak cepat mencari pelakunya. Sat Reskrim Polres Blora meringkus pelaku tak kurang dari 72 jam setelah penemuan jasad korban.

Kompas TV Hanya lantaran terlilit utang, seorang ayah di Tangerang Banten tega menghabisi nyawa istri dan kedua anaknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com