Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macan Kumbang dan Tutul Tertangkap Kamera Trap di Hutan TNBTS

Kompas.com - 19/02/2018, 16:32 WIB
Andi Hartik,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sebanyak dua ekor macan kumbang atau Panthera pardus melas dan satu ekor macan tutul atau Panthera pardus terekam kamera trap di kawasan hutan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS).

Pegendali Ekosistem Hutan pada TNBTS, Agung Siswoyo mengatakan, tiga ekor satwa jenis kucing besar itu tertangkap kamera trap yang ditaruh sejak dua bulan yang lalu.

Satu ekor macan kumbang tertangkap kamera trap yang ada di kawasan hutan Senduro, Kabupaten Lumajang. Sedangkan satu ekor macan kumbang lagi tertangkap kamera trap yang ada di Hutan Jabung, Kabupaten Malang. Di Hutan Jabung, kamera trap yang sama juga menangkap adanya macan tutul.

"Jadi dalam satu jalur di Jabung dilewati oleh dua ekor, yaitu kumbang dan tutul. Identifikasi sementara yang tutul jantan dan yang kumbang betina dilihat dari size-nya. Sulit kalau jantan sama jantan berada di satu lokasi atau betina dan betina dalam satu lokasi. Karena satwa ini merupakan satwa teritori. Kalau yang di Senduro belum bisa teridentifikasi (jenis kelamin) Pak, karena fotonya tidak terlalu jelas, kemungkinan saja betina," jelasnya kepada Kompas.com, Senin (19/2/2018).

Baca juga : Aktivitas Pendaki di Gunung Semeru Ganggu Aktivitas Macan Tutul

Sementara itu, sebanyak 55 kamera trap dipasang oleh petugas TNBTS untuk menangkap keberadaan satwa prioritas di kawasan hutan tersebut. Kamera trap itu disebar di sejumlah kawasan. Seperti kawasan Kukusan, Watu Pecah, Jabung, Senduro dan Kali Mati.

Sejak tahun 2016, sudah ada sembilan ekor satwa yang tertangkap kamera. Terdiri dari macan tutul sebanyak tujuh ekor dan dua ekor macan kumbang.

"Sembilan ekor tertangkap kamera mulai 2016. Pada 2015 kita pasangan belum dapat. Tahun 2016 mulai dapat," katanya.

Macan tutul dan macan kumbang merupakan spesies satwa yang sama. Hanya saja, ada gen tertentu yang menonjol pada macan kumbang sehingga warnanya menjadi hitam.

"Macan tutul dan kumbang itu spesies yang sama. Ada gen yang menonjol sehingga menjadi hitam warnanya. Kalau didekati sama-sama ada tutulnya juga," ungkapnya.

Baca juga : Dianggap Punah, Macan Tutul Kembali Ditemukan di Sukabumi

Saat ini, pihaknya sedang menghitung populasi satwa prioritas melalui kamera trap yang ada di kawasan hutan TNBTS. Termasuk populasi macan tutul dan macan kumbang. Setelah diketahui jumlah populasinya, pihaknya akan meningkatkan jumlah populasi tersebut supaya terhindar dari kepunahan.

"Kalau populasi kita belum bisa pastikan. Karena banyak lokasi yang belum kita pantau, artinya kita belum pasang kamera trap. Saat ini, TNBTS sedang mengumpulkan data untuk menentukan baseline datanya. Saat ini di TNBTS ada berapa sih," katanya.

Kompas TV Akhir Januari 2018 lalu seekor macan tutul Jawa terekam CCTV.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com