Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Perceraian, Sekolah Pranikah Dibuka untuk Warga Surabaya

Kompas.com - 19/02/2018, 14:03 WIB
Achmad Faizal,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya membuka sekolah untuk warga yang akan menjalani pernikahan sepanjang 2018. Sekolah pranikah disebut penting untuk meminimalisasi angka perceraian.

Sekolah pranikah menyasar calon pengantin yang menikah pada 2018 atau remaja yang memasuki usia pernikahan (18-25 tahun).

"Dari kelas pranikah ini diharapkan muncul keluarga tangguh yang melahirkan generasi-generasi berkualitas," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kota Surabaya, Nanis Chairani, Senin (19/2/2018).

Sekolah pranikah, kata Nanis, dipusatkan di eks Gedung Siola Jalan Tunjungan, Surabaya, mulai Februari-Oktober 2018. Sepanjang delapan bulan dibuka delapan kelas, masing-masing kelas terdiri dari maksimal 25 orang.

Baca juga: Istri Jarang Mandi, Suami Ajukan Gugatan Perceraian

"Enam materi yang disiapkan yakni tata laksana penikahan, etika dalam keluarga, agama dalam ketahanan keluarga, manajemen keuangan keluarga, kesehatan reproduksi, dan manajemen konflik keluarga," terangnya.

Nanis juga mengaku prihatin dengan banyaknya kasus perceraian di Surabaya. Berdasarkan data Pengadilan Tinggi Agama Surabaya sepanjang 2016, ada 4.938 pasangan suami istri yang memutuskan bercerai.

Dari 4.938 kasus perceraian itu, 1.580 kasus merupakan cerai talak, sedangkan 3.358 kasus sisanya merupakan cerai gugat. Faktor tertinggi pemicu perceraian antara lain tidak ada keharmonisan dalam rumah tangga, krisis akhlak, dan tidak adanya tanggung jawab.

Baca juga: 7 Rahasia Menghindari Perceraian dalam Berumah Tangga

Kompas TV Fenomena Perceraian Akibat Media Sosial (Bag 2)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com