Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Mata Keluarga Saat Jenazah TKI Adelina Tiba di Kupang

Kompas.com - 17/02/2018, 15:36 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - "Adelina...", teriakan itu keluar dari mulut Petronela Koa, begitu melihat peti jenazah Adelina Sau yang diangkut dari ruang kargo Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menuju mobil jenazah.

Air mata pun mengucur deras membasahi seluruh wajah Petronela, saat mendekati peti jenazah keponakannya.

Sabtu (17/2/2018) siang tadi, sekitar pukul 14.00 Wita, Petronela bersama lima orang kerabatnya menjemput jenazah Adelina Sau, Tenaga Kerja Indonesia (TKI), asal Desa Abi, Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT yang meninggal di Malaysia.

Mengenakan sandal jepit warna merah, dipadu celana jins biru tua dan kemeja biru bercampur putih serta selendang khas Suku Dawan, Petronela terus menangis dan memegang peti jenazah keponakannya.

(Baca juga: Sebelum Meninggal, TKI di Malaysia Tidur di Luar Bersama Anjing)

Selendang yang dikalungkan di lehernya, dipakai untuk menyeka air mata yang terus menete dari kedua bola mata perempuan berambut ikal itu.

Sesekali beberapa orang keluarga maupun petugas dari BPTKI berusaha menenangkannya, namun Petronela terus saja menangis.

Tangisan Petronela sempat terhenti ketika petugas dari Kementerian Luar Negeri dan BP3 TKI Kupang, menyerahkan jenazah Adelina kepada pihak keluarga untuk dibawa pulang ke kampung halamannya.

Peti yang berisi jenazah Adelina kemudian dimasukan ke dalam mobil jenazah milik BPTKI. Petronela pun dengan cekatan, lalu masuk ke dalam mobil dan langsung duduk di kursi bagi kiri, persis di samping peti jenazah.

Tangis Petronela pun terus berlanjut saat berada di dalam mobil, hingga pintu mobil ditutup. Bersama jenazah Adelina, Petronela yang tak mau bicara, kemudian bersama kerabatnya bergerak menuju rumah duka di Kecamatan Oenino, yang berjarak sekitar 150 kilometer arah Timur Kota Kupang.

(Baca juga: Kerja di Malaysia Sejak 2015, Adelina Tak Pernah Komunikasi dengan Keluarga)

Juru bicara keluarga Adelina, Ambrosius Ku, mengatakan, kedua orangtua Adelina saat ini berada di rumah duka untuk menunggu kedatangan buah hati mereka.

"Kami semua keluarga sedih karena Adelina pulang ke kampung halamannya dalam keadaan seperti ini," tuturnya.

Ambrosius pun berharap, majikan yang menganiaya Adelina dihukum berat oleh pihak otoritas di Malaysia. Ambrosius juga meminta kepada polisi di Indonesia agar segera menangkap calo yang merekrut Adelina untuk bekerja di Malaysia.

Adelina Sau adalah TKI asal Desa Abi, Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), yang meninggal di Malaysia pada Minggu (11/2/2018) lalu.

Adelina (21) dilaporkan meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Penang, Malaysia. Sebelum meninggal dia dilaporkan tidur bersama anjing selama sebulan.

Saat hendak dievakuasi tim penyelamat, dia tampak ketakutan. Di tubuhnya terdapat nanah bekas luka bakar. Polisi setempat kini menyelidiki dugaan pembunuhan terhadap gadis itu.

 

Kompas TV Pemerintah Indonesia dan Malaysia kini terus mengawal kasus ini dan akan memastikan hak-hak Adelina Lisau terpenuhi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com