Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Iseng, Kampung Warna-warni di Bogor Kini Menginspirasi

Kompas.com - 16/02/2018, 08:00 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Sejak tahun 2016, sebuah perkampungan padat penduduk di timur Kota Bogor mulai banyak didatangi wisatawan.

Mereka penasaran dengan keberadaan kampung tematik "warna-warni" di Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

Kampung warna-warni ini awalnya sama seperti kampung pada umumnya. Namun, dengan inisiatif dan kesadaran warganya yang mengusung inovasi Gerakan Masyarakat Sadar Wilayah (Gemarsawi), mereka kemudian mempercantik lingkungan tempat tinggalnya yang dihuni selama puluhan tahun itu dengan cat warna-warni.

Pengembangan potensi wisata kampung warna-warni di Desa Katulampa itu memang tak lepas dari ide sejumlah pemuda yang tinggal di sana.

(Baca juga: "Wajah" Bung Karno dan Bung Hatta di Kampung Pelangi)

Berawal dari obrolan iseng, pemuda-pemuda ini kemudian mengajak warga lainnya untuk bersama-sama menata kembali agar lebih cantik dan indah.

Puluhan dinding rumah dari lima rukun tetangga di desa itu lantas disulap dengan cat warna-warni yang menghasilkan gambar menarik dan inspiratif, mulai dari gambar landscape Kota Bogor dengan pemandangan Gunung Salak, Kujang, angkot, hingga gambar-gambar kartun.

Tidak hanya itu, warga setempat juga menyulap ruang terbuka menjadi arena lokasi permainan tradisional dan perpustakaan.

Potensi wisata di kampung itu juga semakin berkembang setelah mereka membuka wahana permainan air di Kali Katulampa yang melintas di pemukiman mereka dengan sebutan "Ngalun" atau menyusuri kali dengan ban karet.

Pemuda setempat bernama Saeful Bahri mengatakan, untuk mengecat tembok-tembok rumah warga, mereka secara sukarela patungan atau swadaya untuk membeli cat. Dimulai dengan sedikit demi sedikit, lalu berlanjut mengecat irigasi dan tebingan di pinggir Kali Katulampa.

(Baca juga: Jembatan Kaca Kampung Warna-warni Malang, Unik Seperti di China)

Saeful menambahkan, setelah kampungnya berhasil ditata lebih menarik, banyak masyarakat dari tempat lain yang berdatangan terutama saat akhir pekan.

"Sejak saat itu, banyak bermunculan foto-foto kampung warna-warni di sini menyebar di media sosial," ucapnya, Rabu (14/2/2018).

Saeful menuturkan, untuk dapat menikmati permainan Ngalun, wisatawan cukup merogoh kocek sebesar Rp 10.000 untuk menyewa ban karet.

Wisatawan dapat menyusuri Kali Katulampa sepanjang 500 meter. Permainan ini dapat dinikmati oleh semua umur karena tidak terlalu dalam.

"Karena ini wisata alam, betul-betul alami. Anak-anak kami buat tempat khusus agar mudah diawasi oleh orangtua," katanya.

Saeful melanjutkan, dia bersama warga lainnya juga sedang mengembangkan merchandise atau oleh-oleh dari kampungnya berupa baju bermotif kampung warna-warni.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com