Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2018, 12:25 WIB
Junaedi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Sitti Nur (45) duduk bersama anaknya, Ramlah (4). Di tangannya terdapat satu piring nasi dan garam. Nasi tersebut ia campurkan dengan garam, kemudian ia menyuapi Romlah.

Setiap hari, hanya nasi dicampur garam yang bisa Sitti berikan kepada anaknya. Agar mudah menelan, biasanya Ramlah menggunakan air minum. Setiap suapan yang masuk ke mulutnya, ia bantu dengan cara meminum air putih.

Sitti sebenarnya tak tega memberi anak semata wayangnya nasi campur garam tiap hari. Apalagi Ramlah mengalami gangguan mental dan tak mampu berbicara.

Namun Sitti tak memiliki pilihan lain. Setelah suaminya, Muhammad (42), meninggal empat tahun lalu karena sakit pencernaan, kehidupan Sitti semakin terpuruk. Sitti pun mendadak menjadi tulang punggung keluarga.

(Baca juga : Penyiksaan TKI di Malaysia, Kisah Suram yang Seolah Tiada Akhir)

Untuk menghidupi keluarga, ia menjadi tukang cuci karung terigu. Karung tang telah dicuci kemudian dijemur hingga kering. Setelah itu disusun sebanyak 10 lembar dan digulung sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam karung besar.

"Satu karung terigu Rp 50," ujar Sitti, warga Dusun Rea Kontara, Desa Rea, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, belum lama ini.

Sitti Nur (45 tahun), janda asal Desa Rea, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar tenga menyuci karung bekas. Satu karung dihargai Rp 50.KOMPAS.com/JUNAEDI Sitti Nur (45 tahun), janda asal Desa Rea, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar tenga menyuci karung bekas. Satu karung dihargai Rp 50.
Dalam satu hari, sambung Sitti, ia bisa mencuci 100 karung. Itu artinya, uang yang diterima Sitti per harinya hanya Rp 5.000 atau sangat kecil untuk hidup layak.

Itulah mengapa, ia hanya bisa memberi makan anaknya nasi campur garam. Ia baru memberi Ramlah telur atau ikan, ketika menerima upah. Jika upah tersebut telat diterima, Sitti dan anaknya harus puasa dan menahan lapar.

Untungnya, Ramlah tidak rewel dan meminta macam-macam. Ia bahkan tidak minta jajan seperti anak-anak pada umumnya.

(Baca juga : Hidup Miskin, Ibu Empat Anak Ini Bertahan Hidup dengan Batu Bata)

Bukan hanya itu, tempat yang ditinggali Siti dan anaknya jauh dari kata layak. Ibu dan anak tersebut tinggal di kolong rumah warga. Ukurannya sekitar 4x5 meter, beralaskan tanah, tidak ada perabotan apapun selain beberapa piring dan panci untuk memasak.

Ketika malam tiba, Sitti dan anaknya tidur beralaskan tanah yang dilapisi tikar plastik. Beberapa helai pakaian yang ia cuci pun hanya digantung di dinding kamar, karena ia tidak memiliki lemari.

Kini, Sitti kerap sakit-sakitan. Namun ia tidak ingin menyerah, karena bagaimanapun sang anak sangat bergantung padanya.

Kepala Dusun Rea Kontara, Zulkifli menjelaskan, Sitti Nur merupakan warga pendatang di dusunnya. Namun sejak tujuh tahun lalu, ia terdaftar sebagai warga Polewali Mandar yang sah.

Menurut Zulkifli, pemerintah desa dan warga setempat telah memberikan bantuan bangunan rumah layak huni. Namun karena alasan keterdesakan biaya hidup, rumah milik Sitti Nur dijual setelah suaminya meninggal. Sitti pernah mendapat raskin dari pemerintah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Regional
Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Regional
Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Regional
Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Regional
Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Regional
Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Regional
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Regional
Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Regional
Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Regional
Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Regional
Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Regional
Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Regional
Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Regional
Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Regional
Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com