Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Warga di Jabar Jangan Terprovokasi Isu Penyerangan Tokoh Agama

Kompas.com - 12/02/2018, 13:44 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengimbau supaya masyarakat Jawa Barat tidak terprovokasi isu penyerangan terhadap para tokoh agama.

Selama ini diketahui bahwa para pelaku penyerangan tersebut diidentikkan oleh orang sakit jiwa dan stres.

"Tentu saja umat beragama di Jawa Barat tidak boleh terprovokasi oleh isu itu. Saya kira, suasana kamtibmas di tengah masyarakat harus terus kita jaga, tidak boleh ada eskalasi negatif," jelas Dedi di Tasikmalaya, Senin (12/2/2018).

Dedi menilai, ada pihak-pihak berkepentingan yang sengaja melemparkan isu tersebut ke tengah masyarakat untuk menciptakan keresahan. Karena itu, ia meminta seluruh anggota masyarakat tetap tenang dan mempercayakan penyelesaiannya kepada aparat hukum.

"Umat tidak boleh diadu domba hanya demi kepentingan sesaat. Soal penyerangan kepada tokoh agama atau siapapun, itu kriminal, maka kita serahkan kepada aparat hukum yang berwenang untuk menyelesaikan," katanya.

Baca juga : Perhutani Bantah Kriminalisasi Tokoh Agama yang Masuk Bui karena Bela Petani

Apalagi, menurut dia, isu tersebut diembuskan menjelang pilkada serendak, sehingga, perlu diwaspadai pihak-pihak yang tidak ingin melihat warga Jawa Barat, khususnya dan Indonesia pada umumnya melaksanakan proses demokrasi dengan baik.

Jawa Barat sendiri, kata Dedi, memiliki kultur yang tenang saat menghadapi proses politik di semua tingkatan, baik provinsi maupun kabupaten/kota. Kultur ini harus dijaga demi kesinambungan kondusivitas di Jawa Barat.

"Jawa Barat selama ini damai antar calon dan antar pendukung. Proses demokrasi berjalan dengan baik," pungkasnya.

Baca juga : Buya Syafii: Penyerangan di Gereja Santa Lidwina Bedog Melukai Indonesia

Kompas TV Buya Syafii terlihat datang ke Gereja Santa Lidwina dan berharap kasus ini tak akan berulang lagi, serta bisa diusut tuntas oleh polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com