Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan 1 Ton Sabu Selamatkan 5 Juta Jiwa, Panglima TNI Beri Apresiasi

Kompas.com - 12/02/2018, 13:34 WIB
Hadi Maulana,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memberikan penghargaan kepada seluruh kru KRI Sigurot 864 yang telah berhasil menggagalkan aksi perdagangan gelap narkotika di perairan Indonesia. Temuan 1 ton sabu ini disebut bisa menyelamatkan 5 juta jiwa dari paparan narkotika. 

Bahkan penghargaan yang diberikan di Dermaga Lanal Batam, Kepulauan Riau ini diberikan langsung oleh Panglima TNI. Penghargaan diberikan secara perwakilan kepada Komandan KRI Sigurot 864 Mayor Laut Arizonna, Minggu (11/2/2018).

Penghargaan yang diberikan berupa cinderamata dan piagam penghargaan kepada Komandan KRI Mayor Laut Arizzona beserta 12 kru kapal lainnya.

"Saya bangga dengan apa yang telah kalian lakukan. Dari pengungkapan ini kita bisa menyelamatkan 5 juta jiwa generasi bangsa dari bahaya laten narkoba," kata Hadi, Minggu (11/2/2018).

Baca juga : Anjing K-9 di Balik Penemuan 1 Ton Sabu di Kapal Berbendera Singapura

Dalam kesempatan itu Hadi juga memberikan penghargaan kepada Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) Lantamal IV Tanjungpinang, Badan Narkotika Nasional, Polda Kepri dan Bea Cukai Batam, atas kekompakan dalam kerja samanya yang berhasil mengungkap kasus besar ini.

"Saya harap sinergitas TNI, Kepolisian, BNN dan Bea Cukai bisa terus terjaga, agar ke depan kita bisa melakukan pengungkapan kasus-kasus besar lainnya, tidak saja narkoba, ancaman keamanan negara juga bisa kita minimalisir bersama," ungkap Hadi.

Penyerahan sendiri dilakukan secara militer yang disaksikan Ketua BNN, Komjen Budi Waseso, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto, Kapolda Kepri Irjen Didi Widjanardi, Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari dan Dirtipid Narkoba Bareskrim Brigjen Pol Eko Daniyanto.

Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan, ke depan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam pemberantasan narkoba di Indonesia, khususnya di wilayah perairan.

Baca juga : Kronologi Ditemukannya 1 Ton Sabu di Kapal Berbendera Singapura

"Kami sadar saat ini jaringan sindikat narkoba internasional 85 persen menggunakan jalur laut, makanya kami akan terus berkoordinasi dengan TNI AL dan Bea Cukai dalam penindakan di laut," kata Budi.

Apalagi saat ini di China sedang fokus memberantas narkotika, tentunya tidak menutup kemungkinan pangsa pasar terbesar bisa beralih ke wilayah Indonesia setelah Filipina.

"Kami tidak mau hal ini terjadi dan melalui sinergitas ini bersama TNI AL, Polri, dan Bea Cukai kami bisa memberantas perdagangan gelap narkoba ini," tutup Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com