Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Korban Pembacokan di Gereja Santa Lidwina Membaik

Kompas.com - 11/02/2018, 23:09 WIB
Markus Yuwono,
Bayu Galih

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tiga orang korban pembacokan di Gereja Santa Lidwina, Sleman, Yogyakarta, kondisinya kini semakin membaik setelah dirawat di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta.

Hal ini diungkapkan Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko, saat menemani Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X berkunjung ke korban penyerangan dirawat di RS Panti Rapih, Minggu (11/2/2018).

"Syukur pada Tuhan, kondisi para pasien kebanyakan dalam kondisi yang cukup menggembirakan. Dalam arti perlu perawatan, perlu waktu untuk itu (sehat). Romo (Edmund Prier) sudah bisa bercanda, untung sekali tidak sampai parah," kata Uskup Robertus.

Menurut Robertus, sebelumnya ada empat korban yang dibawa ke RS Panti Rapih untuk perawatan. Namun, satu korban sudah kembali ke rumah. Kini hanya tiga orang yang dirawat, yakni Romo Edmund Prier, Budijono, dan Yohanes Triono.

"Ada Romo Prier, Pak Budi, dan Pak Yohannes masih dirawat, satunya sudah pulang. Untuk korban yang lain cukup bisa, tidak terlalu parah. Menurut saya ada satu yang membutuhkan waktu untuk pemulihan," ucap Robertus.

(Baca juga: Peristiwa Gereja Santa Lidwina, Uskup Agung Berpesan Jaga Kebinekaan)

Meski membaik, tetapi Romo Prier masih perlu dirawat di rumah sakit. Luka yang dialami Romo Prier ada di kepala bagian belakang, karena terkena sabetan pedang pelaku. Luka sudah dioperasi dan dijahit, begitu juga korban lainnya.

"(Romo Edmund Prier) sudah dioperasi, sudah oke. Romo sudah bisa ngomong, sudah bisa berbicara. Untuk Romo, luka di bagian kepala belakang kena bacok, yang satu (korban) lagi di leher dan di kepala kena sabetan pertama yang kena saat momong anaknya," ucap Robertus.

Uskup Agung Semarang memastikan para korban tidak trauma terkait serangan pagi tadi.

"Mereka semua merasa terlindungi. Itu yang membahagiakan kita, yang jelas, yang kita upayakan waspada, tanpa kecurigaan. Tak hanya orang-orang Katolik namun masyarakat pada umumnya," kata Robertus.

(Baca juga: Janji Usut Peristiwa Gereja Bedog, Kapolda Imbau Warga Yogya Tenang)

Uskup pun meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menjaga kerukunan tanpa tumbuh kecurigaan satu sama lainnya.

"Peristiwa ini bisa menumbuhkan ketakutan hidup bermasyarakat, bisa menumbuhkan kecurigaan satu sama lain. Maka (ketakutan) inilah yang harus kita berantas," ujar Robertus.

"Jangan sampai masyarakat kita diporakporandakan oleh berbagai macam motivasi yang tidak cetho (jelas). Jangan sampai kita mengorbankan bangsa kita," tuturnya.

Kompas TV Simak dialognya dalam Kompas Petang berikut ini!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com