Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Tanjakan Emen, Polisi Duga Ada Kelalaian Sopir dan Manajemen

Kompas.com - 11/02/2018, 19:23 WIB
Agie Permadi,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BANDUNG,KOMPAS.com - Polisi belum menetapkan status tersangka dalam kecelakaan bus di Jalur Tanjakan Emen, Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (10/2/2018) kemarin. 

Kecelakaan yang terjadi pada pukul 17.00 WIB ini telah memakan korban tewas 27 orang yang merupakan penumpang bus pariwisata tersebut. 

Polisi saat ini masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian dengan menggunakan sistem traffic accident analysis (TAA). Pengambilan data sendiri ditargetkan selesai hari ini.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Royke Lumowa menduga tidak berfungsinya sistem rem pada bus serta pengaruh geografis dan geometris jalan menjadi penyebab dalam kecelakaan tersebut. Namun hal itu masih perlu dilakukan pendalaman dan dapat diputuskan usai pengolahan data rampung dilakukan, begitupun dengan penetapan tersangka. 

Baca juga: Kecelakaan di Tanjakan Emen, Ini Penilaian Dirjen Perhubungan Darat

Kasus kecelakaan tersebut ditangani Polres Subang didukung Polda Jabar dan Korlantas Mabes Polri.

"Kami masih melakukan penyidikan lapangan, belum ada tersangka. Kami akan dalami keterangan sopir dan manajemen bus," kata Royke di Lokasi kejadian, Minggu (11/2/2018).

Ia mengatakan, berdasarkan keterangan sopir kepada kepolisian, sopir tersebut sempat mengkomunikasikan terkait adanya permasalahan pada sistem pengereman bus kepada pihak manajemen bus.

"Dia (sopir bus) menunjukkan rem ada masalah dan ada beberapa titik sistem rem yang difoto sopir untuk dikirimkan ke pihak manajemen bahwa sistem rem ada masalah kemudian diberikan petunjuk bagaimana merekayasa sementara dan itu sudah dilakukan. Namun bus tetap jalan," ucapnya.

Menurut dia, dalam kecelakaan bus maut ini ada dugaan kelalain yang dilakukan sopir maupun pihak manajemen. "iya kelalaian, sopir ya dan tak menutup kemungkinan juga pihak manajemen karena kelaikan jalan itu tanggung jawab pihak manajemen," sebut Royke.

Hasil dari traffic accident analysis sendiri diupayakan pihak kepolisian selesai secepatnya untuk memutuskan siapa tersangka dan apa penyebab sebenarnya dalam kecelakaan maut ini.

"Hari ini TAA selesai, kemudian kita analisa lebih mendalam sehari dua hari dan pemeriksaan saksi-saksi, pengumpulan barang bukti menjadi alat bukti sebagainya, barulah kita bisa memutuskan secepatnya," kata dia.

Sebelumnya diberitakan bus pariwisata (Premium Class) Nopol F 7959 AA ini berangkat dari Ciputat, Jakarta melewati Tol Cipularang dan mampir makan di daerah Tangkuban Perahu Lembang kemudian turun ke Ciater.

Namun dalam perjalanan bus mengalami kecelakaan dan sempat menabrak pengemudi kendaraan roda dua dan terguling di jalan Raya Bandung - Subang, Kampung Cicenang, Ciater Subang, atau Tanjakan Emen Jawa Barat, Sabtu (10/2/2018) sekira pukul 17.00 wib.

Akibat kecelakaan itu, bus yang membawa 52 orang tersebut menewaskan 27 orang, 22 luka berat, dan 7 orang mengalami luka ringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com