Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Keracunan, Puluhan Santri di Pamekasan Dilarikan ke Puskesmas

Kompas.com - 11/02/2018, 11:36 WIB
Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Puluhan santri di Pondok Pesantren Al Falah Sumber Gayam, Desa Kadur, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, dilarikan ke Puskesmas Kadur, pada Minggu (11/2/2018).

Mereka diduga mengalami keracunan obat setelah menjalani suntik imunisasi difteri di sekolahnya. 

Santri yang dirawat di Puskesmas Kadur, rata-rata mengalami pusing, sakit perut, muntah-muntah hingga tidak sadarkan diri.

Pengurus Pesantren Al Falah Hanifus Zayyad menjelaskan, gejala santri yang keracunan mulai terasa sejak Sabtu (10/2/2018) sore kemarin. Menjelang malam, sudah ada santri yang dibawa ke Puskesmas.

Baca juga : Makan Daging Sapi yang Mati Digigit Ular Kobra, 60 Orang Keracunan

"Santri yang mengalami keracunan sekarang semakin banyak. Hampir 60 orang," terang Hanifus Zayyad.

Menurut dia, kuat dugaan penyebab keracunan massal merupakan akibat dari suntik imunisasi difteri.

Penyuntikan di Pesantren Al Falah rencananya akan dilakukan pada hari Senin (12/2/2018). Namun pihak rumah sakit datang hari Sabtu.

"Tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, tiba-tiba penyuntikan dilaksanakan Sabtu kemarin," imbuhnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan, Ismail Bey masih belum bisa dimintai keterangan terkait peristiwa ini.

Ismail yang datang ke Puskesmas Kadur menghindari wartawan yang ingin meminta konfirmasi kejadian. 

Kompas TV Pihak kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan membawa penjual nasi uduk, guna dilakukan penyidikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com