Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singgah di Ternate, Kapal Berpenumpang Ribuan Turis Asing Disambut Gubernur Maluku Utara

Kompas.com - 09/02/2018, 23:30 WIB
Yamin Abdul Hasan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TERNATE, KOMPAS.com - Kota Ternate, Maluku Utara dari pagi hingga sore tadi mendadak dipadati turis mancanegara setelah kapal pesiar MS Artania bersandar di pelabuhan A Yani, Ternate, Jumat (9/2/2018)

Hampir di setiap sudut kota terlihat para turis asing berlalu lalang, mulai dari pelabuhan A Yani, pasar tradisional, mal, usaha kecil dan menengah hingga tempat-tempat wisata dan sejarah seperti Fory Oranje, Toloccu dan Kalamata.

Kehadiran para turis asing pun menyita perhatian warga. Banyak warga, mulai dari anak-anak, pelajar hingga orang dewasa meminta untuk foto bersama dengan telepon seluler. Sebagian turi ada yang bersedia foto bersama, tetapi juga beberapa yang menolak dengan alasan capek, gambar tidak bagus dan sebagainya.

Dari sekian pelabuhan yang disinggahi kapal pesiar asal Jerman itu, Kota Ternate dianggap yang paling baik dalam penyambutannya.

Baca juga : Masuk Rutan Sampang, Penganiaya Guru hingga Tewas Lebih Banyak Diam

Sebanyak 1.025 turis dari Eropa itu disambut oleh Gubernur Maluku Utara KH Abdul Gani Kasuba, Forkompimda Maluku Utara dan iringan marching band serta tarian Soya-soya.

Gubernur Abdul Gani, dalam sambutannya mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kunjungan wisatawan ke Malut, khususnya Kota Ternate.

"Kami menyambut tamu-tamu turis wisatawan dengan baik, atas kedatangan di daerah yang bersejarah," ujar Abdul Gani.

"Saya juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika ada kekurangan," kata Kasuba lagi.

Sementara itu, Direktur Komersil PT Spectra Jakarta Abdul Aziz menjelaskan bahwa kapal MS Artania membawa 1.025 turis mancanegara ditambah 531 kru kapal.

Kapal tersebut bertolak dari Filipina. Setelah dari Ternate, selanjutnya Kapal MS Artania bertolak menuju Ambon kemudian ke Port Moresbi, Australia.

“Kapten kapal bilang, ini sambutan terbaik dari semua pelabuhan yang disinggahi, ada gubernur, ada tarian, musik,” kata Abdul Aziz.

Baca juga : Cerita Suku Primitif di Halmahera, Dulu Setengah Telanjang tetapi Kini Pakai Hijab

Menurut Abdul Aziz, Kota Ternate dan Ambon merupakan pilihan alternatif untuk disinggahi setelah kapal itu batal ke Raja Ampat, Papua.

“Sebanyak 300 kapal kan di-cancel ke Raja Ampat. Makanya satunya-satunya yang terdekat dengan Raja Ampat, yaitu Ternate dan Ambon. Lagi pula Ternate punya sejarah,” kata Aziz lagi.

Kompas TV Baunya pun harum, menggoda siapa saja yang melintas untuk mencicipi panganan khas Sulawesi Utara ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com