Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Senpai Fatihul, Pelatih Karate Termuda di Jatim yang Masih Kelas IV SD

Kompas.com - 09/02/2018, 15:42 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi


BANYUWANGI, KOMPAS.com - Penampilan Fatihul Syafiq Hajuningrat (10), siswa kelas IV SDN 3 Panderejo Banyuwangi, sama seperti bocah seusianya. Tidak ada yang berbeda. Namun, siapa yang menyangka bahwa Fatihul adalah salah satu pelatih karate termuda di Jawa Timur dan sudah meraih sabuk hitam karate sejak kelas II SD.

Saat ditemui Kompas.com di SDN 3 Panderejo, Jumat (9/2/2018), Fatihul bercerita bahwa dia menekuni beladiri karate sejak masih sekolah di TK nol kecil di Jember. Ketertarikannya ketika itu karena kakaknya berhasil menjadi juara di kejuaraan karate.

"Saat itu kakak dapat juara satu. Kayaknya kok enak, terus minta sama ibu buat ikut latihan sama kakak. Waktu itu gabung di Karate Inkai Ranting 509 Jember," ujar Fatihul.

Fatihul rutin berlatih karate setiap hari Sabtu dan Minggu minimal selama tiga jam. Tidak hanya itu, di rumah dia juga berlatih sendiri setiap sore. Karena ketekunannya tersebut, dari awalnya sabuk putih, Fatihul langsung loncat dua tingkat menjadi pemegang sabuk oranye.

"Ujian langsung naik dua tingkat tanpa melalui kuning karena dianggap mampu. Saat kelas I SD sudah sabuk hijau dan di kelas II SD sudah sabuk hitam," kata dia.

Baca juga: Guru MTsN Ini Raih Medali Kejuaraan Karate di Kanada

 

Rekan Fatihul lainnya yang sudah memegang sabuk hitam rata-rata sudah duduk di bangku SMP atau SMA, berbeda dengannya yang masih duduk di kelas IV SD.

Saat pindah ke Banyuwangi waktu kelas III SD, Fatihul bergabung dengan Ranting Osaka. Dia menjadi pelatih karate termuda di Banyuwangi dan di Jawa Timur. Karena sudah melatih karate, maka dia dipanggil Senpai Fatihul.

"Pas awal-awalnya dipanggil senpai itu malu karena masih belum terbiasa. Kalau sekarang sudah terbiasa," ungkap bocah laki-laki kelahiran Probolinggo, 17 April 2007, itu.

Tidak jarang usia murid yang diajarinya sama, bahkan ada muridnya yang berusia di atasnya. Namun, hal tersebut tidak menjadi masalah bagi Fatihul. Dia mengaku agak susah mengajar jika muridnya tidak bisa diam atau ramai sendiri dan tidak memperhatikannya.

"Kalau sudah ramai sendiri dan enggak bisa dikasih tahu, biasanya saya suruh push-up. Kalau yang masih kecil biasanya 10 sampai 20 kali. Kalau yang udah gede bisa 100 kali push-up. Enggak ada yang ngelawan kan pas latihan," jelasnya.

Baca juga: Atlet Asal Kepulauan Nias Ini Raih Perak di Ajang Karate Asia Tenggara

Walaupun sudah memegang sabuk hitam, Fatihul mengaku tetap rutin berlatih karate minimal satu jam setiap hari di rumahnya. Untuk menjaga kebugaran, dia juga rajin berlari keliling lapangan bola empat kali setiap hari serta menjaga pola makanan.

Dia juga memegang prinsip tidak boleh bertengkar dan baru boleh melawan jika ada musuh. "Sehari-hari tidak pernah bertengkar. Enggak boleh," jelas anak kedua dari pasangan Febrianti dan Sastro Jendro Hajuningrat tersebut.

Dia juga beberapa kali mengikuti dan menjuarai kejuaraan karate di luar kota, seperti di Surabaya, Bali, dan Yogyakarta.

Sementara itu, Lina Kamalin, Kepala Sekolah SDN 3 Panderejo, kepada Kompas.com mengatakan bahwa Fatihul adalah salah satu murid yang aktif dan berprestasi. Beberapa kali, Fatihul juga mewakili sekolah jika ada kejuaraan karate, baik di Banyuwangi maupun di Jawa Timur hingga Bali.

"Sekarang Fatihul sedang proses ikut seleksi Olimpiade Olahraga dan Sains serta beberapa waktu yang lalu juga ikut dokter cilik. Keluarganya juga sangat suport dengan kegiatan Fatihul di bidang karate. Sedangkan untuk pihak sekolah, tidak ada alasan untuk tidak mendukung jika kegiatan yang dijalani Fatihul positif dan bermanfaat untuk sekitar," tutur Lina.

Kompas TV Dari test event ini, rencananya akan diambil 24 karateka terbaik untuk masuk ke dalam tim nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com