Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah TKW Lombok yang Selamat dari Sindikat Perdagangan Orang

Kompas.com - 09/02/2018, 12:43 WIB
Fitri Rachmawati,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Kisah pahit yang menimpa tenaga kerja wanita (TKW) terus terjadi. Kali ini menimpa 25 orang TKW asal Lombok, Nusa Tenggara Barat. Mereka berhasil diselamatkan aparat kepolisian dan Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia (Kemenaker RI), awal Februari lalu, setelah disekap selama dua bulan di Balai Latihan Kerja Luar Negeri Restu Putri, Pondok Kopi, Jakarta Timur.

“Kami hanya membantu proses kepulangan mereka hingga kampung halaman, setelah tiba di Dinas Tenaga Kerja NTB, tugas kami sampai di sini, termasuk mengingatkan mereka agar tidak tergiur berangkat ke luar negeri secara ilegal,” terang Kepala Balai Pelayanan, Penempatan, dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Mataram, Joko Purwanto, Rabu (7/2/2018).

Bahkan, Joko mengatakan, kasus dugaan perdagangan orang telah ditangani Bareskrim Polri, karena penyekapannya ada di wilayah Jakarta.

“Kalau untuk kelanjutan kasusnya itu sudah urusan Bareskrim, kami hanya urus bagaimana mereka sampai di kampung halamannya, gitu,” ujar Joko.

Beruntung, belum sempat diberangkatkan ke Arab Saudi ataupun Abu Dhabi, ratusan TKW dari berbagai daerah berhasil diselamatkan oleh Tim Satgas TKI dari Kemenaker RI bersama aparat kepolisian dalam penggerebekan di lokasi penampungan.

Baca juga: Menguak Cerita 6 TKW, Korban Perdagangan Manusia Asal NTB

Para TKW itu berasal dari Jawa Barat sebanyak 77 orang, tiga orang dari Jawa Timur dan Sulawesi Tenggara, dua orang dari Jawa Tengah, dan 25 orang dari NTB.

"Untung saja mereka belum ke negara tujuan, Arab Saudi dan Abu Dhabi, akan sulit kami lacak jika sudah sampai luar negeri, urusannya akan panjang," terang petugas Sub-Dit Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri, Firmansyah Kurniawan, yang mendampingi puluhan TKW tersebut.

Puluhan TKW itu akhirnya dipulangkan bersama TKW dari tiga daerah lainnya dan didampingi langsung oleh Satgas TKI.

“Kami mendapat laporan dari masyarakat, kalau ada seratusan orang yang berada di tempat penampungan di Jakarta Timur. Setelah kami melakukan pelacakan dan beberapa tim kami turun mengintai BKLN yang dicurigai, akhirnya kami menggerebek lokasi tersebut bersama aparat kepolisian,” ucap Firmansyah.

Puluhan TKW korban penipuan dan perdagangan orang ini tengah didata oleh BP3TKI Mataram di Aula Disnaker NTB.Kompas.com/Fitri Rachmawati Puluhan TKW korban penipuan dan perdagangan orang ini tengah didata oleh BP3TKI Mataram di Aula Disnaker NTB.

Cerita pahit para TKW

Saat tiba di Lombok, Senin lalu, puluhan TKW yang berasal dari berbagai desa di Pulau Lombok itu mengaku trauma dan kapok percaya pada iming iming tekong yang memberangkatkan mereka.

Satu per satu mereka didata oleh petugas BP3TKI Mataram serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB. Beberapa TKW tampak angkat tangan dan menunjukkan identitas mereka, lalu berkumpul sesuai daerah asal, mulai dari Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Timur.

Pengakuan sejumlah TKW yang disekap selama dua bulan di penampungan itu, mereka tak tahu bahwa yang mereka alami adalah penipuan. Mereka hanya tahu bisa berangkat ke Abu Dhabi dan Arab Saudi, mengubah nasib mereka agar lebih baik.

Para TKW ini juga sebagian mengaku tak ingin mencoba lagi berangkat ke luar negeri karena harus mengalami nasib buruk sebelum tiba di negeri tujuan.

Para korban perdagangan orang ini mengaku kecewa dan tak mau percaya lagi bujuk rayu tekong yang menipu mereka. Mereka merasa lega telah kembali ke Lombok karena selama dua bulan disekap di BLKN di Pondok Kopi, Jakarta Timur.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com