Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edarkan Sabu, Pemasok Daging Anjing Menangis Saat Ditangkap

Kompas.com - 08/02/2018, 19:59 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Blora, Jawa Tengah, meringkus Kahir (46), seorang kurir sabu asal Desa Kediren, Kecamatan Randublatung, Blora. Sehari-hari, Kahir bekerja sebagai pemasok daging anjing.

Kapolres Blora AKBP Saptono mengatakan, pelaku tertangkap berdasarkan laporan dari masyarakat. Satres Narkoba Polres Blora selanjutnya bergerak memonitor gerak-gerik pelaku.

"Ternyata benar, pelaku adalah pengguna sabu. Semalam kami ringkus di area persawahan tak jauh dari rumahnya saat hendak bertransaksi," ujar Saptono, Kamis (8/2/2018).

(Baca juga: Juminten Tewas Terjerat Selendang yang Terlilit Gir Sepeda Motor)

Saat penyergapan, aksi kejar-kejaran antara tim Satres Narkoba Polres Blora dengan pelaku tak terhindarkan lantaran pelaku sudah mencium kedatangan petugas. Namun, upaya pelaku untuk melarikan diri digagalkan.

"Saat digeledah, di saku celana pelaku ditemukan satu paket sabu yang dibungkus plastik dan dimasukan ke dalam bungkus rokok. Kami juga mendapati alat isap sabu beserta uang hasil penjualan Rp 640.000. Pelaku menangis saat itu teringat keluarganya," kata Kasatres Narkoba Polres Blora, AKP Suparlan.

Suparlan menuturkan, paket sabu dipesan pelaku melalui sambungan telepon. Setelah itu, keduanya menjadwalkan waktu dan lokasi untuk bertemu.

"Kami masih mendalami kasus ini. Diduga pelaku ini jaringan pengedar narkotika di wilayah Pantura. Pelaku terancam pasal 114 dan pasal 112 UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

(Baca juga: Diduga Rem Blong, Truk Tabrak 3 Mobil yang Berhenti di Lampu Merah di Surabaya)

Sementara itu, pelaku mengaku nekat menjual sabu lantaran terdesak faktor ekonomi. Selama ini, lanjut dia, hasil penjualan daging anjing tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.

"Jualan daging anjing tidak seramai dulu. Apalagi harga kebutuhan pokok semakin mahal. Saya bingung karena saya punya anak dan istri. Saya menyesal, bagaimana nasib keluarga saya nanti," pungkas Kahir.

Kompas TV Pemasukan negara dari sektor pariwisata terancam berkurang setelah muncul kasus konsumsi daging anjing di Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com