Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Desa di NTT Kena OTT Pungli Penerbitan Sertifikat Tanah

Kompas.com - 08/02/2018, 13:40 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Resor Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), menangkap Kepala Desa Habi, Kecamatan Kangae, Sikka berinisial MNM, karena terlibat pungutan liar penerbitan sertifikat tanah milik warga.

Kabid Humas Polda NTT Kombes Jules Abraham Abast mengatakan, selain menangkap MNM, polisi juga menangkap Staf Desa Habi berinisial SW.

"Unit Tipikor Polres Sikka melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT), terhadap pungutan dalam proses pendaftaran tanah sistematis lengkap/penerbitan sertifikat tanah yang masuk dalam Proyek Operasi Nasional Agraria (Prona) Tahun 2017 di kantor Desa Habi," ujar Jules, Kamis (8/2/2018).

Jules menjelaskan, setiap masyarakat Desa Habi yang mendaftar tanah sistematis lengkap (prona), dipungut Rp 150.000 per sertifikat.

(Baca juga : Uang Rp 275 Juta untuk Bupati Jombang Berasal dari Pungli 34 Puskesmas )

Atas pungutan itu, beberapa warga tidak terima atas kesepakatan tersebut dan melaporkannya ke pihak kepolisian.

Berdasarkan laporan tersebut, unit Tipikor kemudian melakukan operasi. Dalam operasi itu  ditemukan kepala seksi pelayanan berinisial SW sedang menerima uang sebesar Rp 1.050.000, dari masyarakat desa Habi bernama Agustinus Jus untuk tujuh sertifikat tanah.

Selain menangkap kepala desa dan stafnya, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa uang Rp 1.050.000 yang diterima SW saat OTT.

Kemudian uang sebesar Rp 1.125.000. Uang tersebut merupakan pembayaran administrasi prona. Uang itu didapat dalam tas pelaku untuk kegiatan pungutan dua hari sebelumnya. Total uang yang disita Rp 2.175.000.

(Baca juga : Pungli di Terminal Solok, Dua Oknum Dishub Raup Minimal Rp 1 Juta Per Hari )

Selanjutnya, 1 lembar kuitansi penyerahan uang Rp1.050.000, buku kas prona, daftar masyarakat penerima sertifikat prona Desa Habi, 1 lembar sampul sertifikat, dan 7 lembar sertifikat tanah.

"Dua pelaku ini sudah ditetapkan sebagai tersangka," tutupnya. 

Kompas TV Oknum Polantas terekam melakukan pungli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com