UNGARAN, KOMPAS.com — Seorang wanita buruh pabrik tahu di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (7/2/2018) malam, menjadi korban pembegalan di jalan poros Desa Kalilateng-Kaligawe saat hendak pulang ke rumahnya.
Sih (40) mengalami luka bacok di dada sebelah kanan dan harus dilarikan ke RSUD Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, untuk mendapatkan pertolongan.
"Korban tadi malam langsung dibawa ke rumah sakit. Setelah dirawat, sekitar pukul 23.30, korban diperbolehkan pulang," kata Kapolsek Ungaran Kompol Muh Aslam saat dihubungi pada Kamis (8/2/2018) pagi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sekitar pukul 21.00, korban pulang kerja menuju rumahnya di Dusun Kalilateng RT 001 RW 002, Desa Mluweh, Kecamatan Ungaran Timur.
(Baca juga: Polisi Tangkap Kelompok Remaja yang Lakukan Begal di Bantul)
Saat melewati jalan poros desa yang terletak di pinggiran hutan Penggaron, tiba-tiba ada laki-laki menghadang dan hendak merampas sepeda motor korban.
Pelaku mengayunkan celurit ke arah korban dan kena di bagian dada sehingga membuat korban terjatuh. "Korban jatuh dan sepeda motornya masuk ke parit. Kemudian, korban teriak maling," ujarnya.
Mendengar teriakan korban, pelaku panik. Apalagi, bersamaan dengan itu, sejumlah warga datang ke lokasi.
"Korban menderita luka bacok di dada kanan, sedangkan pelaku kabur ke arah Kalikayen (Semarang)," ucapnya.
(Baca juga: Polisi Tangkap Kelompok Remaja yang Lakukan Begal di Bantul )
Aslam menjelaskan, jalan poros desa, mulai dari Dusun Kaligawe hingga Kalilateng, selama ini tidak ada penerangan karena berada di kawasan hutan Penggaron milik PT Perhutani. Jalan ini bisa menghubungkan wilayah Ungaran dengan wilayah Banyumanik, Kota Semarang.
Aslam mengimbau warga lebih berhati-hati saat melintasi jalan ini. "Upayakan jangan pulang larut malam. Apabila tidak ada keperluan yang mendesak, lebih baik di rumah," ucapnya.
"Kami akan tingkatkan patroli arah timur," pungkasnya.