Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teliti Tanah Ambles di Gunung Kidul, BPBD Akan Gandeng Akademisi

Kompas.com - 07/02/2018, 20:21 WIB
Markus Yuwono,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, akan menggandeng perguruan tinggi untuk melakukan pengkajian dan mengambil tindakan ke depannya.

"Kami memiliki wacana menggandeng perguruan tinggi untuk melakukan kajian terkait hal itu (tanah berlubang)," kata Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Edi Basuki saat dihubungi, Rabu (7/2/2018).

Nantinya kemungkinan akan menggandeng ahli geologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta atau Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPNV) Yogyakarta, yang bisa melakukan kajian terhadap kondisi tanah di Kabupaten Gunung Kidul.

Untuk tahap awal, tutur Edi, pihaknya memeriksa kondisi lapangan di Dusun Pringluwang, Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong.

"Saat ini masih kami lakukan kajian awal, untuk lebih lanjutnya masih kami lihat. Seperti status kepemilikan tanah seperti apa, peruntukan lahannya juga harus jelas," ucapnya.

Baca juga: Berita Foto: Fenomena Tanah Ambles di Gunung Kidul

Sementara itu, Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Gunung Kidul Handoko mengatakan, kemungkinan pada Maret mendatang akan ada kunjungan dari Universitas Indonesia (UI) untuk mengkaji struktur tanah di Kabupaten Gunung Kidul.

Menurut dia, fenomena tanah ambles ini biasa terjadi di tanah karst karena di bawah tanah ada rongga.

"Kemungkinan bulan Maret mahasiswa dari UI akan ke sini," ujar Handoko.

Sekretaris Desa Bedoyo, Supanto, mengatakan, saat ini yang tercatat ada dua titik amblesan tanah di Dusun Pringluwang, di Surubendo satu titik, dan di Bulak Songjembul satu titik.

"Total ada empat titik yang mengalami amblesan di desa kami," ucap Supanto.

Salah seorang warga, Sakino, mengatakan, untuk menghindari lubang bertambah lebar, pihaknya memasukkan sampah dan tanah ke lubang. Selain itu, atas saran petugas BPBD Gunung Kidul, pihaknya akan membuat drainase.

"Sampah dan tanah dimasukkan ke dalam lubang, gampang kok carinya," ujar Sakino.

Hal ini karena belasan tahun lalu pernah ada lubang yang berada tak jauh dari lubang baru, dan bisa tertutup dengan memasukkan sampah dan tanah.

Baca juga: Tanah Ambles di Gunung Kidul Capai 11 Titik

Kompas TV Bencana tanah ambles terjadi di wilayah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Lapangan sepak bola milik warga mengalami tanah ambles dengan kedalaman 2 meter lebih. Tanah ambles di Desa Candigaron, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang ini sudah berlangsung satu pekan ini. Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Semarang menyebabkan tanah ambles terus bertambah. Empat rumah warga juga rusak parah. Bahkan, satu rumah warga terpaksa dibongkar karena sudah roboh. Kerusakan umumnya terjadi pada fondasi rumah, tembok retak-retak, serta bangunan miring. Warga khawatir hujan deras masih diikuti tanda-tanda pergerakan tanah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com