Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Foto: Fenomena Tanah Ambles di Gunung Kidul

Kompas.com - 07/02/2018, 19:21 WIB
Markus Yuwono,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena tanah ambles di Gunung Kidul, Yogyakarta, terus terjadi. Dalam beberapa bulan terakhir, menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul, terdapat 11 titik di enam kecamatan yang mengalami ambles.

Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Gunung Kidul Handoko mengatakan, tanah ambles yang terjadi di Kabupaten Gunung Kidul di 11 titik di enam kecamatan itu yakni di Saptosari, Purwosari, Rongkop, Tepus, Ponjong, dan Semanu.

Hal ini, menurut dia, merupakan fenomena biasa di tanah karst karena di dalamnya terdapat rongga yang berasal dari sungai bawah tanah.

"Ponor (satu fitur karst permukaan di mana air dapat masuk ke sistem jaringan air bawah permukaan) mengalami amblesan dan menyebabkan tanah di atasnya ambles," kata Handoko, Rabu (7/2/2018).

Baca juga: Tanah Ambles di Gunung Kidul Capai 11 Titik

Salah seorang warga di Dusun Pringwulang, Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong, Suyatmi, mengatakan, tanahnya ambles sejak November tahun lalu saat hujan deras melanda wilayah Gunung Kidul.

"Awalnya luasnya hanya sekitar lima meter, dalamnya hanya dua meter. Saat ini luasnya sudah sampai 10 meter, kedalaman sekitar lima meter," ujar Suyatmi.

Tak jauh dari lokasi, hanya sekitar 300 meter, lahan milik Sakino juga mengalami hal yang sama. Lubang atasnya berdiameter sekitar 1,5 meter muncul sejak seminggu terakhir.

"Lubang atasnya hanya sekitar 1,5 meter, tetapi bawahnya lebih luas sekitar 3 meter dengan kedalaman 5 meter, baru seminggu yang lalu," ucap Sakino.

Untuk melihat lebih jelas mengenai tanah ambles di Gunung Kidul dalam beberapa bulan terakhir, berikut ini sejumlah foto yang memperlihatkan fenomena tersebut:

Petugas BPBD Gunung Kidul melakukan pemeriksaan lubang di lahan milik Sakino di Dusun Pringwulang, Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong.Kompas.com/Markus Yuwono Petugas BPBD Gunung Kidul melakukan pemeriksaan lubang di lahan milik Sakino di Dusun Pringwulang, Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong.

Petugas BPBD Gunung Kidul melakukan pemeriksaan lubang di lahan milik Suyatmi di Dusun Pringwulang, Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong.Kompas.com/Markus Yuwono Petugas BPBD Gunung Kidul melakukan pemeriksaan lubang di lahan milik Suyatmi di Dusun Pringwulang, Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong.

Lubang yang muncul di ladang milik Suyatmi di Dusun Pringluwang, Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong, Gunung Kidul.Kompas.com/Markus Yuwono Lubang yang muncul di ladang milik Suyatmi di Dusun Pringluwang, Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong, Gunung Kidul.

Baca juga: Tanah Ambles di Gunung Kidul Meluas, Warga Diimbau Bikin Saluran Air

Sakino dan Istrinya melihat petugas BPBD Gunung Kidul melakukan pemeriksaan lubang di lahan miliknya di Dusun Pringwulang, Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong.Kompas.com/Markus Yuwono Sakino dan Istrinya melihat petugas BPBD Gunung Kidul melakukan pemeriksaan lubang di lahan miliknya di Dusun Pringwulang, Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong.

Petugas BPBD Gunungkidul melakukan Pemantauan di Lokasi Tanah Ambles di Kecamatan PonjongKompas.com/Markus Yuwono Petugas BPBD Gunungkidul melakukan Pemantauan di Lokasi Tanah Ambles di Kecamatan Ponjong

Petugas Kepolisian Sektor Ponjong dan BPBD Gunungkidul melakukan pemasangan garis polisi di tanah ambles di Dusun Pringwulang, Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong.Kompas.com/Markus Yuwono Petugas Kepolisian Sektor Ponjong dan BPBD Gunungkidul melakukan pemasangan garis polisi di tanah ambles di Dusun Pringwulang, Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong.

Baca juga: Soal Lubang dan Tanah Ambles di Gunungkidul, Begini Kata Ahli Geologi UGM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com