Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Meninggal Dunia, Ketua Panwaslu Banyumas Masih Berseragam Dinas

Kompas.com - 06/02/2018, 19:46 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


UNGARAN, KOMPAS.com - Ketua Panwaslu Kabupaten Banyumas, Muh Tohir Ashidiqi, masih mengenakan pakaian seragam Panwas saat mengembuskan napas terakhirnya di RSUD Ungaran, Kabupaten Semarang, Selasa (6/2/2018) pagi.

Bahkan, pada pagi hari sebelum hendak pergi untuk menghadiri sosialisasi Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada di Mapolda Jawa Tengah, yang bersangkutan menyempatkan diri shalat duha.

Hal itu diungkapkan kakak kandung almarhum, Muhammad Niam, kepada Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono saat melayat di rumah duka di Dusun Kretek, Desa Lerep, Ungaran Barat, Selasa sore.

"Setelah shalat duha itu persiapan mau ke Polda. Kemudian saat memakai sepatu, sopir curiga karena menunggu terlalu lama di depan pintu, beliau tidak keluar-keluar," kata Niam.

Sopir kemudian memberanikan diri menengok ke dalam rumah. Alangkah kagetnya sopir saat itu mendapati Tohir sudah dalam posisi jatuh tersungkur.

Almarhum kemudian dilarikan ke RSUD Ungaran untuk mendapatkan pertolongan. Namun, sampai di rumah sakit, nyawa Tohir sudah tak tertolong.

"Meninggalnya sekitar pukul 07.15 masih mengenakan seragam Panwas," imbuh Niam.

Baca juga: Jatuh dari Kursi, Ketua Panwaslu Banyumas Meninggal Dunia

Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono saat melayat Ketua Panwaslu Kabupaten Banyumas, Muh Tohir Ashidiqi, di rumah duka di Dusun Kretek, Desa Lerep, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Selasa (6/2/2018) sore.Kompas.com/Syahrul Munir Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono saat melayat Ketua Panwaslu Kabupaten Banyumas, Muh Tohir Ashidiqi, di rumah duka di Dusun Kretek, Desa Lerep, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Selasa (6/2/2018) sore.

Sementara adik ipar almarhum, Arifin, mengatakan, sejauh yang ia ketahui, almarhum tidak mempunyai riwayat penyakit yang parah. Hanya saja, pada Senin malam, setelah almarhum pulang menghadiri rapat bersama Rakor Forkompinda di Hotel Crown, Semarang, yang bersangkutan mengeluhkan sakit asam urat di kaki kanannya.

"Sempat beli jamu di Kluwihan habis maghrib, setelah itu ngobrol seperti biasa di rumah. Mungkin dia kecapekan," kata Arifin.

Kematian Tohir, kata Arifin, memang cukup mengejutkan, apalagi keluarga besarnya masih merasakan dukacita setelah meninggalnya ibunda Tohir belum lama ini.

"Hari Minggu besok itu tepat 40 harinya ibu dan tepat setahun meninggalnya bapak. Jadi ini kehilangan yang sangat besar bagi kami," ucap Arifin.

Untuk diketahui, Tohir meninggal dalam usia 51 tahun dan meninggalkan seorang istri serta dua anak laki-laki.

Ketua Panwaskab Banyumas ini dimakamkan di pemakaman Dusun Kretek, Ungaran, yang merupakan tanah kelahirannya.

Sebagaimana diketahui, almarhum datang ke Semarang bersamaan dengan berbagai agenda yang terkait dengan kerja kepengawasan menghadapi Pemilihan Kepala Daerah 2018.

Baca juga: Sebelum Meninggal, Ketua Panwaslu Banyumas Konsultasikan Kasus Ini...

Kompas TV Korban mengalami patah tulang akibat tertimpa tembok rumahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com