Data ini diperoleh dari petugas Humas Rumah Sakit Vita Insani (RSVI) Kota Pematangsiantar, Coki Pardede, Selasa (6/2/2018) siang.
Menurut Coki, ada lima pasien suspect dirawat di RSVI sejak 1 Februari hingga 5 Februari 2018. Tiga di antaranya warga Kota Pematangsiantar dan dua warga Kabupaten Simalungun.
Namun, kelimanya kemudian dikirimkan ke RS Adam Malik untuk mendapat perawatan selanjutnya.
"Rumah sakit kami memiliki ruang isolasi yang terbatas dan alat untuk mendeteksi difteri tidak ada. Itu alasan kami merujuk pasien ke RS Adam Malik," terang Coki.
Baca juga: RS Soedono Madiun Rawat Ibu dan Dua Putranya yang Positif Difteri
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar, dokter Ronald Saragih, secara terpisah menyebutkan, menurut informasi yang dia terima, untuk sementara hanya satu orang yang suspect difteri.
Ronald tidak membantah dan tidak membenarkan saat data dari RSVI disampaikan kepadanya, yaitu soal adanya tiga warga yang menjadi pasien suspect difteri.
"Ya, menurut informasi sementara satunya itu. Satu tidak. Kami masih koordinasi dengan Dinas Kesehatan Sumatera Utara dan RS Adam Malik," ujar Ronald.
Terkait tindakan terhadap situasi ini, Ronald mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan epidemiologi sambil menunggu hasil dari RS Adam Malik, soal apakah satu atau tiga orang suspect difteri warga Kota Pematangsiantar.
"Kita tunggu perkembangan karena staf masih koordinasi dengan Dinkes provinsi dan RS Adam Malik tentang pasien yang dikirim ke sana," tuturnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.