Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Video Siswa MTs Tantang Guru di Purbalingga

Kompas.com - 05/02/2018, 17:00 WIB
Iqbal Fahmi

Penulis

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Kejadian siswa menantang gurunya yang viral di media sosial diduga direkam di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ma’arif Krenceng, Kecamatan Kejobong, Purbalingga, Jawa Tengah.

Plt Kepala Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Muhdir, membenarkan kejadian tersebut dan menyebutkan bahwa video tersebut direkam oleh seorang guru pada Senin (15/1/2018).

Siswa yang ada dalam video berinisial TG, warga Desa Lamuk, yang sekarang duduk di kelas 9,” katanya ketika dikonfirmasi, Senin.

Kejadian tersebut, lanjut Muhdir, berawal saat seorang warga melaporkan kepada pihak sekolah telah mendapati empat siswa MTs Krenceng tengah membolos di Desa Sokanegara.

Menanggapi laporan tersebut, Waka Kesiswaan langsung mendatangi lokasi dan memastikan keberadaan keempat anak tersebut.

“Karena TG ini membawa motor tidak standar, knalpot modifikasi, guru memutuskan menjemput dengan mobil bak terbuka sekaligus untuk mengangkut motor milik TG,” tutur Muhdir.

(Baca juga: Viral, Video Siswa MTs Tantang Duel Gurunya di Purbalingga)

Sesampainya di sekolah, TG sempat bersitegang dengan guru tersebut karena ngotot ingin membawa pulang motornya. Namun sang guru mengambil kebijakan untuk menahan motor TG dengan pertimbangan TG belum memiliki SIM, kendaraannya tidak standar, dan warga sekitar sering mengeluh dengan suara knalpot motor milik TG.

“Di parkiran sempat terjadi kontak fisik. Si anak dan Waka Kesiswaan saling dorong karena berebut kunci motor. Karena semakin menjadi, akhirnya TG digiring ke ruang guru untuk menghadap guru BK (Bimbingan Konseling),” ungkap Muhdir.

Setelah berada di ruang guru, seperti yang terekam di video, TG yang tidak terima karena motornya ditahan pihak sekolah berbicara dengan nada tinggi. Pada saat yang bersamaan, guru yang lain lewat dan langsung menjadi sasaran kemarahan TG.

“Akhirnya seperti yang terlihat di video, siswa menantang duel guru dan melepas seragam sekolahnya,” tuturnya.

(Baca juga: Viral, Foto Dokter Asyik Main "Game" Mobile Legends Saat Tangani Pasien di ICU)

Pasca-kejadian itu, lanjut Muhdir, para guru mendatangi keempat rumah siswa yang membolos dan menemui orangtua masing-masing.

Muhdir mengaku prihatin dengan insiden yang melanda instansi pendidikan di bawah lembaganya tersebut. Menurut dia, pihak sekolah tidak dapat melimpahkan semua kesalahan kepada siswa.

Sekolah, lanjut Muhdir, seharusnya lebih dulu melakukan pembinaan dengan pendekatan persuasif, bukan langsung mengambil langkah represif.

“Kami juga akan membina guru-guru di bawah Kemenag agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Saya harap guru dapat menjadi orangtua siswa, bukan hanya mengambil posisi sebagai pelayan pendidikan,” tegasnya.

Dalam video berdurasi 30 detik itu, siswa tersebut terlibat cekcok dengan seorang guru hingga mengancam akan menghadang guru tersebut saat pulang sekolah. Siswa tersebut bahkan juga menantang duel gurunya sembari menanggalkan seragamnya.

(Baca juga: Viral, Pengantin Pria Pingsan Seusai Peluk Mantan yang Nyanyi di Pernikahannya)

 

Kompas TV Wakil bupati pun berteriak meminta pelantikan dihentikan karena dirinya tidak diberitahu. Namun, Bupati Tolitoli tetap melanjutkan pelantikan.  
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com