Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Literasi, Perkembangan Baru Dunia Pendidikan di Perbatasan Bulungan

Kompas.com - 04/02/2018, 09:45 WIB
Sukoco

Penulis

Kompas TV Untuk menangkal kabar bohong, pemerintah terus mengkampanyekan Gerakan Nasional Literasi Digital atau Siberkreasi.

”Tahun ini kami memberikan perhatian serius pada literasi. Bahkan dalam petunjuk teknis penggunaan Biaya Operasional Sekolah Daerah (Bosda), kami memasukkan literasi dan penyediaan buku kelas awal sebagai kegiatan yang bisa dibiayai,” sambung Syahrial.

Baca juga: Aiptu Suddin Kini Kerahkan Keluarganya untuk Menebar Virus Literasi

Membangun budaya membaca

Workshop gerakan di literasi sekolah GLS Long Peso yang digelar pada Selasa (30/1/2018) hingga Kamis diikuti oleh 29 orang guru dan kepala sekolah.

Salah satu peserta pelatihan, Kepala SDN 001 Peso La’an Laing, mengatakan, guru-guru di wilayah pedalaman masih minim pengalaman untuk menularkan budaya baca secara menarik kepada siswa.

Sebab, mereka belum pernah mendapat pelatihan literasi sehingga keterampilan mengajar mereka pun tidak berkembang.

”Padahal, untuk mengajar literasi di kelas awal misalnya, itu tidak mudah, butuh keterampilan dan strategi khusus,” ujar La’an Laing.

Sementara itu, salah satu guru kelas 2 SDN 001 Peso, Roslina Ngau, mengaku bahwa dirinya sering kewalahan menghadapi siswa yang baru mengenal bunyi, huruf, dan kata. Siswa didiknya juga kurang tertarik jika diajak belajar membaca di dalam kelas.

Melalui pelatihan literasi yang diterima, dia mengaku mempelajari bagaimana mengajak anak belajar membaca.

”Saya baru tahu kalau anak-anak bisa diajak membaca buku cerita bersama di halaman sekolah. Saya mau mencoba cara itu,” kata Roslina.

Selain pelatihan literasi, menurut La’an Laing, sekolah dasar di wilayah perbatasan juga sangat membutuhkan ketersediaan buku bacaan. Siswa di Kabupaten Bulungan membutuhkan buku yang mampu membangun imanijasi anak, seperti komik, novel, serta buku sastra, sejarah, dan pengetahuan umum lainnya.

Minimnya ketersediaan buku membuat kebanyakan siswa di pedalaman hanya membaca buku paket belajar. ”Kami sulit menyediakan buku-buku seperti itu karena jauh dari kota,” imbuhnya.

Baca juga: Budayakan Literasi, Sekolah Ini Rutin Terbitkan Buku Karya Siswanya

Adapun menurut Agus Prayitno, District Facilitator Inovasi Kabupaten Bulungan, dibutuhkan keteladanan, pembiasaan, dan ketersediaan buku yang berkesinambungan untuk membangun budaya membaca.

Keteladanan penting karena anak akan meniru perilaku orang dewasa yang ada di sekitarnya. Jika kepala sekolah dan guru ingin siswanya rutin membaca buku, maka mereka juga harus ikut membaca buku. “Membaca adalah kebiasaan yang harus dilakukan berulang-ulang. Kebiasaan berulang inilah yang akan menjadi kebudayaan,” ujar Agus.

Untuk membangun budaya baca di wilayah perbatasan Kalimantan Utara, pemerintah provinsi bekerja sama dengan Kemendikbud melakukan uji coba Program Inovasi di Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau.

Comunication Officer Program Inovasi Kalimantan Utara Erix Hutasoit mengatakan, untuk meningkatkan literasi kelas awal di wilayah perbatasan, program yang dikembangkan adalah meningkatkan kualitas pembelajaran, memperkuat budaya membaca, serta mendorong partisipasi orang tuadan masyarakat.

Implementasi Program Inovasi akan dilakukan melalui penguatan Kelompok Kerja Guru (KKG). Rencananya, program rintisan akan dilaksanakan di 20 sekolah dasar dengan jumlah 2.500 siswa dan 227 guru yang terlibat.

“Hasi dari program rintisan berpotensi untuk disebarluaskan di sekolah lain di Kabupaten Bulungan dan Malinau, di mana ada 244 SD dengan 2.379 guru dan 27.673 siswa,” ucap Erix.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com