Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Murid Aniaya Guru, Puti Soekarno Nilai Dunia Pendidikan Ternoda

Kompas.com - 03/02/2018, 09:02 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Bakal calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno, mengaku prihatin atas peristiwa tewasnya guru SMAN 1 Torjun, Sampang, yang meninggal karena dianiaya muridnya.

"Dunia pendidikan kita ternoda. Peristiwa itu sebagai preseden buruk di dunia pendidikan kita," kata Puti Soekarno, Jumat (2/2/2018) malam.

Hal yang membuat dia prihatin, aksi penganiayaan terjadi di sekolah, tempat belajar dan mengajar, tempat nilai-nilai moral diajarkan dan ditanamkan.

"Karena itu, dunia pendidikan harus berbenah," ujar Puti.

(Baca juga: Cerita Istri tentang Saat-saat Terakhir Guru di Sampang yang Dianiaya Siswanya)

Bukan hanya sekolah, Puti juga menilai pendidikan keluarga mesti berbenah. Sebab, dia menilai pendidikan paling efektif adalah di keluarga.

"Karena pendidikan itu tidak hanya urusan sekolah, tetapi juga keluarga. Orangtua harus turut aktif mendampingi putra-putrinya," kata cucu Presiden pertama RI Soekarno itu.

Ahmad Budi Cahyono, guru ekstrakulikuler kesenian di SMAN 1 Sampang, Jawa Timur meninggal dunia pada Kamis (1/2/2018) malam di RSU dr Soetomo Surabaya, setelah dianiaya muridnya. Sebelumnya dia sempat dirawat di RS Sampang.

Dia dikabarkan dianiaya oleh MH, murid kelas XII, karena tidak terima perlakuan Ahmad Budi Cahyono di kelas saat jam pelajaran. Murid tersebut lantas menunggu guru kesenian itu di halaman sekolah dan terjadilah penganiayaan.

Usai aksi penganiayaan, Budi Cahyono sempat pulang dan mengeluh lehernya sakit. Dia sempat dilarikan di Rumah Sakit Sampang hingga ke RSU dr Soetomo Surabaya. Sang guru meninggal disebut akibat mati batang otak.

(Baca juga: Guru yang Tewas Dianiaya Muridnya Itu Digaji 400.000 Per Bulan)

Kompas TV Sang siswa tak diterima teguran guru saat jam pelajaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com