Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simpan 1,4 Kg Sabu di Alas Sepatu, 3 Penumpang Pesawat Ditangkap

Kompas.com - 01/02/2018, 12:53 WIB
Hadi Maulana

Penulis


BATAM, KOMPAS.com - Petugas gabungan yang terdiri dari Avsec Bandara serta Bea dan Cukai yang bertugas pada mesin x-ray Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (31/1/2018) sekitar pukul 17.15 WIB, kembali menggagalkan penyelundupan 1.434 gram atau 1,4 kilogram narkoba.

Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi (BKLI) Bea dan Cukai Tipe-B Batam Raden Evy Suhartantyo mengatakan, keberhasilan pengungkapan ini berdasarkan kecurigaan petugas terhadap tiga penumpang Lion Air JT 926 rute Denpasar, Bali.

Saat melakukan pemeriksaan, petugas mengamankan 1,4 kg sabu yang disimpan di alas sepatu ketiga penumpang tersebut, yakni berinisial YH (34), TN (33), dan KP (26).

"485 gram di alas sepatu YH, 476 gram di alas sepatu TN, dan 473 gram di alas sepatu KP. Jadi seluruhnya 1.434 gram atau 1,4 kg," ujar Raden Evy, Kamis (1/2/2018).

Raden Evy mengatakan, barang haram ini berasal dari Malaysia. Ketiganya mengaku nekat membawa barang tersebut lantaran diancam akan dibunuh jika tidak mau menuruti apa yang diperintahkan.

"Ketiganya mengaku diancam akan dibunuh jika tidak mau membawa barang haram ini. Bahkan sepatu yang dikenakan pelaku merupakan sepatu yang disediakan oleh si pesuruh yang berada di Malaysia," kata Evy.

Baca juga: Pemakai Berat, Tersangka Ini Minimal Konsumsi 2 Gram Sabu Per Hari

Saat ini ketiga tersangka dan sejumlah barang bukti akan dilimpahkan ke Satnarkoba Polresta Barelang untuk penindakan lebih lanjut.

Sebelumnya, pada hari yang sama, petugas gabungan di Bandara Hang Nadim juga mengamankan AT (24), TKI asal Jember yang menyimpan 1,3 kg di sela-sela dinding rice cooker.

AT merupakan calon penumpang pesawat yang akan terbang ke Surabaya sekitar pukul 14.40 WIB menggunakan Citilink QG 949, Rabu (31/1/2018).

Menurut Evy, diduga AT lolos dari pemeriksaan petugas di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre.

"Pelaku juga mengaku nekat membawa barang haram ini karena tidak lagi memiliki uang untuk balik ke kampung halamannya di Jember, Jawa Timur. Karena saat di Malaysia pelaku sempat tertipu, akhirnya mau menerima tawaran ini," ungkap Evy.

Namun, berbeda dari tersangka YH (34), TN (33), dan KP (26), kasus AT dilimpahkan ke BNNP Kepri untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

"AT malam kemarin kami serahkan ke BNNP Kepri, sedangkan YH (34), TN (33), dan KP (26). Pagi tadi kami serahkan ke Satnarkoba Polresta Barelang," tutur Evy.

Kompas TV 11 pelaku dari 3 jaringan internasional, baik warga negara Indonesia maupun warga asing ditangkap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com