Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Haru Perjuangan Bule Selandia Baru Nikahi Gadis Asal Wonogiri

Kompas.com - 30/01/2018, 11:35 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis


WONOGIRI, KOMPAS.com — Rini, gadis Dusun Klepu, Desa Ngambarsari, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, tak pernah bermimpi kelak akan berjodoh dengan seorang bule tampan bermata biru asal Selandia Baru.

Gadis yang tinggal sekitar 60 kilometer dari Kota Wonogiri itu menghebohkan dunia maya setelah menikah dengan Ezra Liam Honan (20), pria asal Selandia Baru yang bekerja di Australia sebagai manajer perusahaan ritel, Jumat (26/1/2018).

Kehebohan Rini yang bernama asli Sri Rahayu (21) menikah dengan Ezra bukan hanya soal dua paras yang jauh berbeda. Ezra berwajah tampan dan bola matanya biru. Sementara Rini, selain gadis desa lulusan SMP, pekerjaannya adalah seorang babysitter di sebuah apartemen di Jakarta Pusat.

Saat dihubungi Kompas.com, Senin (29/1/2018), Rini yang mengaku berada di Jakarta menyebutkan, setelah menikah dengan bule ganteng, ia banyak di-bully warganet (netizen) di media sosial. Salah satunya ia disebut lebih tua daripada suaminya.

"Setelah viral di media sosial karena saya menikah dengan bule ganteng, banyak yang posting komentar di Instagram. Salah satunya, katanya saya lebih tua," ujar Rini.

Baca juga: Alasan Nikita Mirzani Tertarik Berpacaran dengan Bule

Kendati mendapatkan komentar miring, Rini tak memedulikannya. Ia meyakini bahwa Ezra merupakan jodoh yang sudah ditakdirkan Tuhan untuk mendampingi hidupnya.

Terlebih lagi, untuk sampai ke jenjang pernikahan, Ezra dan Rini harus melalui berbagai cobaan. Cobaan itu mulai dari orangtua yang awalnya tidak setuju hingga pengurusan administrasi pernikahan yang menguras energi.

"Saat ini saya senang sekali setelah menikah dengan Ezra. Pasalnya, perjuangan berat yang harus saya lalui dalam dua bulan terakhir hingga akhirnya saya menjadi istri sah Ezra," ungkap Rini.

Pasangan Ezra, warga Selandia Baru, dan Rini resmi menjadi suami istri setelah melakukan akad nikah di  Dusun Klepu, Desa Ngambarsari, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (26/1/2018).KOMPAS.com/Fitri Hanany Pasangan Ezra, warga Selandia Baru, dan Rini resmi menjadi suami istri setelah melakukan akad nikah di Dusun Klepu, Desa Ngambarsari, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (26/1/2018).

Rini menceritakan, untuk pengurusan administrasi pernikahan, ia dan Ezra harus bolak-balik Wonogiri-Jakarta. Namun, ia bersyukur cobaan itu bisa mereka lalui.

"Kami sampai terbang Solo-Jakarta sebanyak tiga kali dalam dua hari untuk mengurus kelengkapan administrasi pernikahan. Bahkan, kami pernah ketinggalan pesawat karena terjebak macet 3 jam," kata Rini.

Halaman selanjutnya: Awal berkenalan

Awal berkenalan

Ia mengaku belum bertemu dengan mertuanya setelah menikah dengan Ezra. Saat ini dirinya fokus mengurus visa agar bisa bertemu mertuanya di Selandia Baru.

"Sekarang saya masih bekerja di Jakarta. Setelah surat selesai diurus, saya akan menyusul Ezra di Australia, lalu menemui mertua saya," ucap Rini.

Ketika ditanya ke mana akan berbulan madu, putri bungsu pasangan Sukiman dan Wagiyem itu mengaku belum ada waktu untuk berbulan madu, apalagi Ezra akan kembali bekerja.

Seusai akad nikah, pasangan Ezra dan Rini berfoto bersama dalam resepsi pernikahan di Dusun Klepu, Desa Ngambarsari, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (26/1/2018).KOMPAS.com/Fitri Hanany Seusai akad nikah, pasangan Ezra dan Rini berfoto bersama dalam resepsi pernikahan di Dusun Klepu, Desa Ngambarsari, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (26/1/2018).

Tentang awal berkenalan dengan Ezra, Rini menceritakan, pertama kali berkenalan dengan suaminya itu di Pantai Kuta, Bali, setahun yang lalu. Setelah berkenalan, ia sering berkomunikasi dengan Ezra via jejaring sosial Facebook, WA, dan telepon setiap hari.

Komunikasi keduanya berjalan lancar lantaran Rini bisa berbahasa Inggris. Kemampuannya berbahasa Inggris lantaran anak yang diasuhnya berkomunikasi dengan bahasa Inggris.

"Anak yang saya asuh biasa menggunakan bahasa Inggris, maka saya bisa berbahasa Inggris," ungkap Rini.

Ia tidak mengingat kapan Ezra menyatakan cinta kepadanya. Hanya saja, ia mengingat saat Ezra melamar dirinya. "Dia melamar saya waktu liburan kedua di Bali, Agustus 2017," ujar Rini.

Setibanya di kampung halaman, kenang Rini, banyak yang minta swafoto dengan Ezra. Tak hanya itu, saat berada di Central Park, banyak perempuan yang meminta foto dengan suaminya.

Saat Ezra mengungkapkan untuk melamarnya, Rini memberikan syarat calon suaminya harus seiman dengan dirinya. Ezra pun akhirnya memutuskan menjadi mualaf dan siap menikahi dirinya.

"Sebelum menjadi mualaf, dia butuh waktu. Akhirnya dia bilang setuju," tuturnya.

Menurut Rini, sebenarnya Ezra menginginkan menikah pada akhir tahun 2017. Namun, keinginannya itu batal lantaran bapaknya mengalami kecelakaan di Solo sehingga pernikahannya ditunda.

Baca juga: Kisah Rob Henry, Bule yang Menemukan Jati Diri di Antara Suku Mentawai

Ia menambahkan, saat Ezra dikenalkan kepada keluarganya, kedua orangtuanya keberatan merestui hubungan mereka karena khawatir Rini jauh dari kampung halamannya.

Tetapi, ia mampu meyakinkan kepada orangtuanya bagaimana perjuangan Ezra menikahi dirinya hingga menjadi mualaf.

"Orangtua saya takut dan tidak mau saya pergi jauh dari rumah. Tetapi, setelah dijelaskan bahwa saya dan Ezra akan datang menengok ke Wonogiri, akhirnya kedua orangtua saya merestui," ujar Rini.

Rini meyakini Ezra serius dan tidak main-main menikahinya. Hal itu terlihat dari sikap Ezra yang baik, peduli, dan tegas bila dirinya berbuat salah.

Halaman berikutnya: Berjuang melafalkan ijab kabul

Berjuang melafalkan ijab kabul

Tak hanya itu, saat prosesi ijab kabul, Ezra berjuang untuk menghafalkan teks yang harus diucapkan. Sewaktu latihan di KUA, dia melafalkan ijab kabul dengan lancar.

Tetapi, setelah prosesi ijab kabul di rumah, Ezra jadi grogi karena dilihat banyak orang.

"Saking groginya, Ezra akhirnya dituntun saat ijab kabul," kata Rini.

Rini dan Ezra mengabadikan momen saat berlibur di Bali sebelum menikah resmi di Wonogiri.KOMPAS.com/Rini Rini dan Ezra mengabadikan momen saat berlibur di Bali sebelum menikah resmi di Wonogiri.

Kepala Desa Ngambarsari Fitri Hanany, yang dihubungi terpisah, mengatakan banyak turut andil membantu proses pernikahan Rini dan Ezra.

Selain pengurusan administrasi pernikahan, ia juga menanyakan keseriusan Ezra meminang putri ketiga pasangan Sukiman dan Wagiyem itu.

"Saat membuat surat pengantar nikah, saya sempat menanyakan kesediaan Ezra untuk menjadi mualaf bila ingin menikahi Rini. Ia menyatakan bersedia menjadi mualaf dan orangtuanya mendukung Ezra menikah dengan Rini," ujar Fitri.

Selain itu, kata Fitri, sebagai kepala desa, ia juga menanyakan kepada Ezra tentang kesungguhannya menikahi Rini. Ia mengkhawatirkan setelah menikah Rini hanya dijadikan mainan.

"Saya sempat tanya, jangan-jangan Rini hanya jadi main-main. Lalu Ezra sampaikan bahwa dia serius," ungkap Fitri.

Bagi Ezra, lanjut Fitri, Rini merupakan cinta sejatinya. Ezra memercayai cinta itu bukan persoalan fisik saja.

"Menurut saya, wajah Rini itu biasa saja. Tapi menurut Ezra, Rini itu cantik dan ia menyukainya. Ia percaya cinta bukan penampilan fisik saja," kata Fitri.

Saat ditanya alasan menikah minggu ini, Fitri mengungkapkan, saat itu Ezra mengatakan bahwa dirinya hanya memiliki izin libur dari perusahaan di Australia bulan ini. Selain itu, visanya juga mau habis.

"Pascamenikah, Ezra mau tinggal bersama Rini di Australia. Rencananya mereka mau membeli rumah di Jakarta," tutur Fitri.

Bagi Fitri, ia melihat sosok Ezra sebagai pria yang baik dan bisa menghargai orang lain. Ia mencontohkan saat kemarin Ezra sempat menelepon dirinya untuk berpamitan dan menyampaikan ucapan terima kasih.

Tak hanya itu, ibu kandung Ezra adalah seorang aparatur pemerintah setempat yang menyayangi keluarga. "Di Selandia Baru, ibunya mengangkat sepupunya untuk tinggal di rumahnya," ungkap Fitri.

Menurut Fitri, banyak orang meragukan pernikahan Ezra dan Fitri paling hanya seumur jagung. Untuk itu, ia meminta keduanya membuktikan bahwa pernikahan dan kisah cinta mereka akan langgeng selamanya. "Makanya saya minta mereka buktikan," ucap Fitri.

Kompas TV TIdak hanya ijab kabul, para mempelai juga melaksanakan resepsi secara gratis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com