Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curi Ikan, Nakhoda Kapal Nelayan Malaysia Ditahan dan 3 ABK Dideportasi

Kompas.com - 29/01/2018, 14:46 WIB
Raja Umar

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Tim penyidik Pangkalan Sumber Daya Kelautan Perikananan (PSDKP) Lampulo, Banda Aceh menerima barang bukti satu unit kapal nelayan asal Malaysia, KM SLFA 4935 dengan anak buah kapal warga Myanmar. Mereka yang ditangkap petugas patroli Kementerian Kelautan Perikanan Aceh karena mencuri ikan di Selat Malaka.

“Kapal asing yang ditangkap oleh petugas patroli sudah diserahkan kepada tim penyidik untuk dilakukan proses hukum,” kata Basari, kepala Pangkalan Sumber Daya Kelautan Perikananan (PSDKP) Lampulo, Banda Aceh, Senin (29/1/18).

Dari empat anak buah kapal warga Myanmar yang ditangkap, hanya satu yang ditahan untuk menjalan proses hukum, yakni nakhodanya.

“Nanti hanya satu orang nakhoda saja yang kita tahan untuk menjalani proses hukum oleh penyidik, karena pemiliknya berada di Malaysia, sementara tiga orang anak buah kapal akan kita deportasi ke negara asal,” jelasnya.

Baca juga : Curi Ikan di Perairan Laut Aceh, Kapal Nelayan Malaysia DItangkap

Basri merinci, empat warga Myanmar yang ditangkap petugas patroli saat melakukan pencurian ikan di perairan laut Aceh itu di antaranya Winsu Ming (20) yang merupakan nakhoda dan anak buah kapal, Nyo Win (32), Aung (32), Moe (29), serta So Min (55).

“Alat bukti yang diserahkan petugas patroli Kementerian Kelautan Perikanan kepada penyidik, di antaranya satu unit Kapal Motor berkapasitas 29 GT, jaring trol alat tangkap ikan, kompas, ikan sebanyak 200 kilogram, dokumen kapal izin operasi dari Malaysia, dan identitas ABK asal Myanmar," jelas Basari.

Baca juga : Dituding Mencuri Ikan Hiu, Nelayan NTT Ditangkap Otoritas Australia

Kompas TV Sebuah kapal patroli terbesar di Indonesia diresmikan penggunaannya oleh Kepala Badan Keamanan Laut di Dermaga Palindo Marine Shipyard Batam.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com