JEMBER, KOMPAS.com - Usianya sudah tidak muda lagi, namun daya ingatnya masih kuat. Jari jemarinya pun masih cukup cekatan menata ribuan buku bekas, yang terpajang rapi di rak buku di ruang tamunya.
Dialah Mustakim (76), warga Jalan Kenangan II, Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrangan, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Selasa (23/1/2018) pagi, Kompas.com mendatangi rumah Mustakim yang berada di gang sempit di dekat Pasar Gebang. Pagi itu, dia sudah memulai aktivitasnya menjual buku bekas. Ada banyak koleksi buku bekas di rumahnya, mulai dari buku diktat untuk kuliah, buku paket untuk siswa, novel, majalah, hingga sejumlah buku berbahasa asing.
Rumah Mustakim sengaja disulap menjadi lapak buku, karena dia sendiri tidak memiliki modal untuk membuka toko buku.
“Saya mulai usaha jualan buku ini sejak remaja, waktu itu saya juga jadi loper koran. Sambil lalu juga jualan buku, hitung-hitung untuk tambahan saya,” kenangnya.
Mustakim mengaku, tidak sempat menamatkan pendidikannya di jenjang bangku sekolah dasar, karena kondisi ekonomi orangtuanya yang serba terbatas.
“Saya ini tidak bisa nulis, bahkan awalnya saya juga tidak bisa membaca, saya ini orang bodoh,” tutur kakek kelahiran tahun 1942 ini.
Baca juga : Bantu Ayah Memulung, Bocah Sabna Kumpulkan Buku Bekas untuk Sekolah
Lambat laun, usaha jualan buku bekasnya semakin berkembang. Bahkan, pada tahun 1984 silam, dia didatangi oleh seseorang yang memiliki ratusan buku, dan dijual kepadanya.
“Saya waktu itu tidak ada modal, tapi alhamdulillah waktu itu orang yang menjual buku tidak langsung minta dilunasi, dan boleh dicicil semampu saya. Alhamdulillah, nggak sampai sebulan, saya bisa menulunasi semua buku itu,” ungkapnya.
Profesi sebagai penjual buku bekas memaksa Mustakim untuk belajar membaca.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.