Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Saling Singgung, Keponakan Bunuh Paman di Kabupaten Wajo

Kompas.com - 21/01/2018, 22:24 WIB
Suddin Syamsuddin

Penulis

WAJO, KOMPAS.com - Burhanuddin bin Lofu, (65) seorang petani asal Dusun Bacu-Bacu, Desa Liu, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan dibunuh keponakannya, Ambo Taha (55), saat hendak ke kebunnya.

Menurut Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani, pembunuhan ini berawal dari saling singgung.

"Korban (Burhanuddin) hendak ke kebunya kebetulan melintas di depan rumah pelaku (Ambo Taha). Saat itu keduanya saling singgung," kata Dicky, Minggu (21/01/2018).

Baca juga : Polisi Akan Tes Kejiwaan Ibu yang Bunuh Bayinya di Tangsel

Tersangka mengejar korban kemudian terjadi adu mulut yang berujung perkelahian. Saat berkelahi, keduanya memakai senjata tajam yang mengakibatkan korban meninggal dunia di tempat kejadian.

"Dilaporkan dari hasil visum di Puskesmas Salobulo, Kabupaten Wajo, korban mengalami 5 tusukan, yakni luka robek pada kepala bagian belakang, luka tusuk pada dada sebelah kiri, luka robek pada dada tembus ke perut, luka terbuka pada tangan, dan luka terbuka pada punggung," ujar Dicky.

Tak hanya korban, pelaku juga mengalami luka, yakni tiga luka sayatan. Menurut Dicky, dugaan sementara, cekcok antara keduanya dilatarbelakangi sengketa kepemilikan sawah.

Masing-masing mengklaim sebagai pemilik sah sawah yang dipermasalahkan itu. Menyusul perkelahian yang berujung maut itu, anak korban, yaitu Baso Kahar Bin Burhanuddin bersama sejumlah orang merusak dan membakar rumah panggung milik tersangka.

Baca juga : Diledek Sudah Punya Pacar, Gadis Ini Bunuh Adiknya

Dalam rumah pelaku, ikut terbakar 2 unit traktor, 1 unit TV, 1 unit Kulkas, 1 unit motor taksi, 1 unit motor shogun, 1 unit mesin jahit, 1 unit genset, 5 unit tempat tidur, 1 unit kompor gas, 2 unit lemari, 20 gram emas, dan 2,5 ton gabah kering.

"Diperkirakan kerugian materil sekitar Rp 360.000.000, anggota kami masih pendalaman dan mencari barang bukti lainnya," kata Dicky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com