Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/01/2018, 11:19 WIB
|
EditorCaroline Damanik

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Suara raungan Dinosaurus jenis T-Rex atau Tyrannosaurus Rex terdengar di sebuah gang daerah Purbayan, Kotagede, Kota Yogyakarta.

Jangan khawatir, suara itu tidak berbahaya.

Suara itu berasal dari animasi elektronik (animatronik) T-Rex atau Tyrannosaurus Rex di tengah kerumunan anak-anak dan bahkan orang dewasa tampak berkumpul di sebuah gang, siang itu.

Mereka memang sengaja datang untuk menyaksikan uji coba animasi elektronik (animatronik) T-Rex atau Tyrannosaurus Rex. Ya, bentuk animatronik itu memang persis seperti T-Rex yang bisa berjalan dengan kedua kakinya.

Seorang anak perempuan duduk di atas kereta yang ditarik oleh animasi elektronik (animatronik) T-Rex. Anak ini memegang tali kendali untuk mengatur arah berjalan T-Rex.

Saat "T-Rex" ini mulai berjalan, anak-anak berlarian mengikuti di belakangnya. Beberapa orang dewasa sibuk mengabadikan momen tersebut dengan kamera ponsel.

Berawal dari jalan-jalan di mal

Muhammad Iqbal Firmansyah (19) adalah remaja di balik ide kreatif animatronik T-Rex penarik gerobak itu. 

Remaja yang setiap sore berjualan pisang keju setelah lulus dari SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta itu menceritakan ide awal pembuatan animatronik T-Rex ini.

"Saya jalan-jalan di mal yang kebetulan ada wahana dinosaurus. Saya penasaran, mendekat dan memegang salah satu dinosaurus, tapi dilarang," ujar Iqbal saat ditemui di rumahnya di Purbayan, Kotagede, Kota Yogyakarta, Jumat (19/1/2018)

Sepulang dari mal, remaja yang baru lulus SMK pada tahun 2017 ini lantas memiliki keinginan untuk membuat replika dinosaurus yang bisa berjalan dan bebas dipegang siapa pun, termasuk anak-anak.

"Idenya sebelum bulan puasa 2017 kemarin, Ingin membuat yang bebas dipegang, bisa dinaiki dan berjalan seperti aslinya, bukan dengan roda. Saya lalu memilih dinosaurus jenis T-Rex," tuturnya.

(Baca juga: Cerita di Balik Seliged, Sepeda Listrik Mirip Harley Davidson dari Jogja)

Dia memilih bentuk T-Rex untuk sekaligus mengedukasi anak-anak tentang keberadaan dinosaurus itu pada zaman dahulu.

"Kalau kuda atau hewan lainya kan masih bisa dilihat di kebun binatang. Kenapa hewannya dinosaurus, pertama agar menarik, kedua ya agar bisa menjadi edukasi anak-anak, misalnya T-Rex itu pemakan daging atau karnivora," ucapnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Regional
Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Regional
Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Regional
Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Regional
Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Regional
Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Regional
Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Regional
Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Regional
Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Regional
Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Regional
Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Regional
Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Regional
Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com