Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Pemimpin yang Progresif untuk Meretas Keterisolasian Manggarai Timur

Kompas.com - 21/01/2018, 08:25 WIB
Markus Makur

Penulis

BORONG, KOMPAS.COM - Dibutuhkan pemimpin yang progresif untuk meretas keterisolasian  di seluruh kecamatan dan mengadakan perubahan dalam segala aspek pembangunan di Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT. 

Direktur Indopolling Network Jakarta Wempy Hadir menegaskan, jika tidak ada pemimpin yang progresif maka tidak akan ada sebuah kemajuan bagi seluruh wilayah.

Menurutnya, seorang pemimpin yang progresif mampu mendesain pembangunan secara real bagi Manggarai Timur lima tahun mendatang.

Hanya dengan itu pembangunan di Manggarai Timur baik fisik maupun non fisik bisa mengimbangi Kabupaten lain di Nusa Tenggara Timur.

"Saya kira semua calon punya potensi. Tapi publik Manggarai Timur menurut pandangan saya butuh pemimpin yang berani mengambil langkah konkrit. Tidak hanya sebatas menjalankan kekuasaan sebagai rutinitas saja," katanya, Minggu (21/1/2018).

Ia berharap, pesta demokrasi di Manggarai Timur 2018 mampu melahirkan pemimpin yang revolusioner dan pemimpin yang mempunyai gagasan untuk membangun Manggarai Timur yang lebih baik dan maju.

(Baca juga: Lima Pasangan Bakal Calon di Manggarai Timur Bebas dari Narkotika)

Sebab banyak sekali hal-hal yang perlu dibenahi secara total. Terutama sekali pembangunan infrastruktur serta fasilitas kesehatan dan pendidikan.

Hal tersebut akan terwujud manakala proses pesta demokrasi langsung mampu menghadirkan kepala daerah yang mempunyai kapasitas untuk membangun daerah. Namun untuk memiliki pemimpin yang berkualitas tidak mudah di tengah tantangan prakmatisme politik.

Terkadang publik hanya melihat tampilan semata ketimbang pesan yang mau dibawa oleh setiap calon.

Menurutnya setiap calon menggunakan tagline dengan filosofinya masing-masing. Pertanyaan pentingnya adalah bagimana mengejahwantahkan tagline tersebut dalam program yang konkrit sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.

"Saya kira, jika pasangan calon menerjemahkan tagline mereka dengan baik dan mudah dimengerti oleh pemilih, maka itu bisa menjadi salah satu hal yg mendongkrak elektabilitas," ujarnya.

Dua Nelayan Muslim di Borong, Manggarai Timur, Flores, Umar Behong dan Kasmir Hamdin, mewakili ratusan nelayan muslim saat tatap muka dengan Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai 2018 yang diusung Partai Golkar dan Gerindra, Frans Sarong-Kasmir Don mengungkapkan, para nelayan di Borong siap memenangkan pasangan ini demi membawa perubahan di Manggarai Timur.

"Kami sudah menilai setiap tagline dari lima pasangan bakal calon bahwa bahasa tagline dari Pasangan Frans Sarong-Kasmir Don mudah dipahami warga di Manggarai Timur. Pasangan ini mengusung tagline " Kekuasaan Itu Poin Bukan Koin". Kami mudah memahami dibalik tagline ini," katanya kepada Kompas.com, Sabtu (20/2018).

Makna tagline ini betul-betul menyentuh hati nurani rakyat Manggarai Timur. Juga jejak dari pasangan ini sebelum memutuskan maju pada Pilkada Manggarai Timur bersih, jujur, komitmen dan berintegrasi yang mulai dari dalam dirinya sendiri. Pasangan ini sama seperti kami," ia melanjutkan.

Untuk diketahui bahwa empat pasangan lain mengusung tagline "Seber dan Jali" dari pasangan Andreas Agas-Stef Jaghur yang diusung Partai PAN, PKS dan PBB. Tagline "Arif memimpin bijak membangun" dari pasangan Tarsisius Sjukur-Yoseph Biron Aur yang diusung Partai PKB, PKPI dan Hanura.

Tagline " Nera Neteng Bendar" diusung pasangan perseorangan, Bonifasius Uha dan Frans Anggal. Tagline lain adalah "Tegas, Tuntas dan Humanis" diusung Marselis Karong Sarimin-Paskalis Serajudin dari Koalisi Partai PDI Perjuangan, Demokrat dan Nasdem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com