Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tragis Penjual Sayur, Mukanya Hilang Setelah 4 Tahun Terkena Kanker Kulit

Kompas.com - 20/01/2018, 09:07 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

Kompas TV Deteksi Kanker Payudara dengan Teknik ‘Sadari’

"Jemadi sempat dibawa ke Surabaya dan mendapat rumah singgah karena kamar di rumah sakit penuh sehingga harus menunggu. Empat hari menunggu tak dapat kamar, Jemadi meminta dibawa pulang untuk dirawat di rumah," ungkap Parti.

Lain halnya dengan Parti, Damin (60), kakak kandung Jemadi menuturkan pihak keluarga sudah mencari beraneka obat-obatan alternatif untuk kesembuhan Jemadi. Namun setali tiga uang, kanker kulit yang menyerang Jemadi makin mengganas.

"Sudah banyak orang pintar dan pengobatan alternatif yang kami didatangi. Tetapi Jemadi belum juga sembuh," ungkap Damin.

Untuk kesehariannya, keluarga hanya memberikan makanan yang lembut seperti bubur sumsum, wedang roti, pisang. Hanya saja, makanan yang diberikan acapkali susah masuk karena lengket di mulut.

Bila Jemedi mengeluh kepala sakit, keluarga hanya memberikan obat penghilang sakit kepala yang dibeli di warung. Sementara untuk mencegah pembusukan daging makin melebar, keluarga memberikan obat sunat berupa serbuk yang ditabur di beberapa bagian muka.

Untuk merawat Jemadi, dua anaknya, Kuninda dan Pandi tak bisa berbuat banyak. Kuninda, sebagai ibu rumah tangga hanya mengharapkan pemasukan dari suaminya yang bekerja di Jakarta. Sementara Pandi, mencari nafkah dengan bekerja serabutan.

"Kami keluarga sekarang hanya bisa pasrah. Kami serahkan semuanya kepada Allah untuk yang terbaik buat Jemadi," jelas Damin.

Nada pasrah juga disampaikan Jemadi. Jemadi mengaku sudah tak mau lagi dibawa ke rumah sakit. Ia lebih memilih pasrah dengan kondisi saat ini. "Saya sudah pasrah dan kalah," demikian Jemadi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com