Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layani Wisatawan, Pemkot Bandung Tambah 12 Unit Bandros

Kompas.com - 19/01/2018, 16:54 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bandung membeli 12 unit kendaraan wisata khas Kota Bandung, Bandung Tour on Bus (Bandros). Pembelian bus wisata itu menelan dana APBD sekitar Rp 12,4 miliar.

Mobil wisata tersebut dihadirkan untuk melayani wisatawan di Bandung yang jumlahnya mencapai 7 juta turis per tahun. Dengan bertambahnya 12 bus wisata baru, Pemkot Bandung kini memiliki 18 bus Bandros yang akan mengantar wisatawan berkeliling Kota Bandung.

"Akhirnya kami putuskan Bandros itu tidak dengan pola CSR karena lama untuk meyakinkan pihak ketiga untuk menyumbang. Tiga tahun hanya dapat enam lah,” ungkap Wali Kota Bandung Ridwan Kamil usai mencoba menaiki Bandros baru di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Jumat (19/1/2018).

"Nah, akhirnya kita putuskan melalui dana APBD, sehingga jumlah yang 12 ditambah 6 ini bisa menjadi rute rute wisata lebih baik," tambahnya.

Bandros tersebut dibagi menjadi enam warna, yakni biru, kuning, hijau, ungu, merah muda, dan hitam. Setiap warna memiliki rute berbeda.

Baca juga : Diluncurkan Ulang, Bus Wisata Bandros Jadi Satu Lantai

Bandros berwarna biru akan berkeliling dari Alun-Alun Bandung, Cibaduyut, Taman Leuwi Panjang, Museum Sri Baduga, Alun-alun Regol, dan Kawasan Buah Batu.

Sedangkan Bandros Kuning akan melewati rute Lapangan Gasibu, Taman Cibeunying, Taman Superhero, Taman Foto, Gedung Merdeka, Alun-alun Bandung, dan Braga.

Sementara itu, Bandros Ungu akan melayani tujuan Gasibu, Taman Cikapayang, Alun-alun Ujungberung, Museum Geologi, dan Pusdai.

Bandros Hijau akan membawa wisatawan melewati Chinatown, Pasir Kaliki, Alun-alun Cicendo, Karang Setra, UPI, dan GOR Padjadjaran.

Ada pula Bandros Merah Muda yang akan melewati Gasibu, Taman Pasupati (Taman Jomblo), Teras Cikapayang, Teras Cihampelas, hingga Taman Budaya.

"Kalau Bandros yang hitam itu khusus untuk tamu VIP yang datang ke Kota Bandung. Jadi itu untuk tamu-tamu pemerintah kota bisa pakai yang itu," ujar Emil, sapaan akrabnya.

Ia berharap, keberadaan bus Bandros dapat menekan jumlah kendaraan pribadi wisatawan yang datang ke Bandung.

"Tapi nanti saya juga ingin agar ada satu Bandros dipinjamkan ke kecamatan, biar yang menikmati tidak hanya wisatawan, tetapi juga bisa memberi kebahagiaan untuk warga di kewilayahan. Kan semua orang juga ingin naik," katanya.

Baca juga : 2017, Kasus Pemerkosaan dan Korupsi di Kota Bandung Meningkat

Pengelolaan 12 Bandros saat ini masih dipegang oleh Dinas Perhubungan (Dishub) secara swakelola. Kelak, Dishub akan melakukan lelang untuk menentukan pengelola Bandros sehingga bisa dimanfaatkan secara lebih profesional.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Didi Ruswandi menuturkan, Bandros ini dijadwalkan akan beroperasi Februari mendatang. Pihaknya masih memproses kajian tarif agar tidak mengganggu angkutan kota dan Bandros sebelumnya.

Dishub akan menetapkan dua jenis tarif, yakni tarif sekali jalan dan paket seharian (one day pass). Tarif sekali jalan akan berkisar antara Rp 10.000-15.000. Sedangkan ongkos paket seharian akan dipatok seharga Rp 25.000-Rp 50.000.

"Saat ini kita akan uji rute dulu. Kemungkinan Februari baru kita bisa jalan," jelas Didi.

Kompas TV Penangkapan dilakukan Kejaksaan Negeri kota Bandung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com