Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Ayam Potong di Bandung Meroket

Kompas.com - 19/01/2018, 11:29 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Harga ayam potong di wilayah Bandung Raya meroket tajam sejak masuk tahun baru 2018.

Sebelumya harga ayam potong di pasar tradisional berada di bawah Rp 30.000 per kilogram. Namun kini, harganya mencapai Rp 38.000 hingga Rp 40.000 per kg. 

“Naiknya bertahap dari Rp 28.000, kemudian Rp 34.000 sekarang Rp 38.000 sekilonya,” kata Erwin (40) salah satu pedagang ayam potong di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jumat (19/1/2018).

Erwin berharap, harga ayam potong kembali normal di bawah Rp 30.000 perkilogram. Karena, tingginya harga berimbas menurunnya penjualan.

 

(Baca juga : Harga Beras dan Daging Ayam Terus Naik)

“Sehabis tahun baru harusnya turun, tapi ini malah naik terus. Wajarnya memang di bawah Rp.30.000,” ungkapnya.

Pedagang lainnya, Imas (60), bahkan menjual ayam potong Rp 40.000 per kilogram. “Sudah 3 hari ini jadi Rp 40.000. Biasanya paling mahal Rp. 34.000,” ungkapnya.

Dihubungi terpisah, Iim Ruhimat, Ketua Koperasi Pengurus Persatuan Pasar dan Warung Tradisional (Pesat) Bakti Bangsa, Iim Ruhimat membenarkan jika harga ayam potong terus meroket hingga hari ini.

Menurut dia, kenaikan harga diawali dari naiknya harga ayam hidup dari bandar.

“Dari bandar ke pemotong itu sudah Rp 23.000 per kilogram. Dari pemotong ke pedagang Rp 25.000. Sampai konsumen bisa Rp 36.000 sampai Rp 38.000. Jelas ini sangat memberatkan masyarakat,” tandasnya. 

Kompas TV Harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah tak mampu bendung kenaikan harga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com