“Kalau saya sih cari yang berasnya pulen tapi murah, kalau duit kurang ya beli yang medium yang harganya murah,” kata Holida, warga Mataram.
(Baca juga : Anggota DPD Minta Kepala Daerah Tolak Beras Impor )
Pedagang beras di Pasar Kebon Roek Ampenan, menawarkan sejumlah pilihan beras pada pembeli, mulai dari Rp 8.200/kg untuk beras medium dari Bulog hingga beras premiun seharga Rp 11.500/kg, dan C4 super yang harganya Rp 11.000/kg.
Harga tersebut mengalami kenaikan Rp 1.000/kg, karena memasuki musim penghujan.
Kepala Dinas Pertanian NTB, Husnul Fauzi menjelaskan, NTB belum perlu beras impor. Karena Januari ini, 114 hektar sawah di NTB siap panen. Sisanya, 30.000 ha akan panen di bulan Maret.
"Akan ada 500.000 ton beras di akhir Maret untuk wilayah NTB. Jadi masih aman untuk mencukupi kebutuhan 4,5 juta penduduk NTB,” tutur Husnul.
Tolak Beras Impor
Sejumlah petani yang bermitra dengan Bulog, nampak gelisah di depan kantor Bulog. Salah satunya H Jalal, yang selama ini menggarap 7 hektar lahannya.
Baginya, kabar impor beras itu menyakitkan hati petani. Jalal membayangkan masuknya beras dari luar Indonesia akan menggeser beras petani lokal seperti dirinya.
“Saya tidak setuju impor beras itu, akan buat anjlok harga beras kami, sebaiknya pemerintah batalkan impor beras,” ucap Jalal.
Sebagai mitra Bulog, dia berharap pemerintah mendengarkan apa yang menjadi harapan petani. Sebab apa yang disampaikannya merupakan suara ribuan petani lainnya di Pulau Lombok.
Selama ini, petani harus menghadapi permainan harga pupuk dan serangan hama. Karena itu, impor beras hanya akan membuat petani di NTB, patah arang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.