Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Susi Susanti, Pebulu Tangkis Paralimpik Ini Punya Cerita Menarik

Kompas.com - 18/01/2018, 16:33 WIB
Labib Zamani

Penulis

SOLO, KOMPAS.com — Ada cerita menarik di balik kesuksesan seorang atlet bulu tangkis putri untuk Asian Para Games (APG) 2018, Warining Rahayu (17). Dia mengaku pernah bertemu atlet bulu tangkis perempuan terbaik Indonesia, Lucia Francisca Susi Susanti atau lebih dikenal Susi Susanti.

Pertemuan Ayu, panggilan akrab Warining Rahayu, dengan Susi Susanti ketika dia sedang mengikuti audisi Djarum untuk beasiswa bulu tangkis. Saat mengikuti audisi tersebut, Ayu disarankan untuk masuk ke National Paralympic Committee (NPC).

Guna mewujudkan cita-citanya sebagai seorang atlet bulu tangkis yang andal, perempuan asal Jawa Barat yang kini mengikuti pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Solo, Jawa Tengah, ini mencari keberadaan NPC di Kota Bandung meskipun dia tidak tahu di mana keberadaan sekretariat NPC tersebut.

"Mbak Susi Susanti bilang kalau kamu masuk yang normal enggak mungkin, coba kamu datang ke NPC yang paralympian. Saya cari-cari ke mana-mana, akhirnya ketemu NPC di Kota Bandung," kata Ayu di Solo, Jawa Tengah, Kamis (18/1/2018).

Cukup lama Ayu dilatih di NPC Kota Bandung. Setelah itu dia masuk ke NPC Jawa Barat untuk mengasah skill dan kemampuannya bermain bulu tangkis.

"Dari kecil hobi saya bulu tangkis. Orangtua juga mendukung saya," ujar dia.

Baca juga: Dari Asean Para Games, Suparni Ingin Tampil di Asian Games 2018 dan Paralimpik 2020

Ayu mengaku bangga saat mengikuti ASEAN Para Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. Dia bisa menyumbang medali emas untuk Indonesia di kelas Upper 5. Selain itu, di ajang Asian Youth Para Games 2017 di Dubai, Ayu juga berhasil menyumpang medali perunggu.

Sementara di Asian Para Games 2018, Ayu kembali menargetkan meraih medali emas. Meskipun demikian, Ayu mengatakan akan bekerja keras dan terus berlatih untuk mewujudkan target tersebut. Dia ditempa di Solo hingga 10 bulan menjelang pelaksanaan pergelaranitu pada Oktober 2018.

"Saingan terberat atlet dari Jepang dan China, tetapi saya tetap optimistis bisa mengalahkan mereka demi target medali emas," ucap Ayu.

Kompas TV Remaja asal Pakistan penyandang disabilitas ini adalah perenang andal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com