Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Tes Kesehatan Paslon di NTB, 15 Lulus, 1 Paslon Gugur

Kompas.com - 18/01/2018, 10:16 WIB
Fitri Rachmawati

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyerahkan hasil tes kesehatan pada tim pemenangan masing-masing pasangan calon kandidat Pilkada Serentak 2018.

“Proses penyerahan telah dilakukan, untuk Provinsi NTB 4 paslon dinyatakan lulus tes kesehatan, baik kesehatan jasmani, rohani, dan bebas narkotika,” Kata Suhardi Soud, Komisioner KPU NTB, Kamis (18/1/2018).

Senada dengan KPU NTB, Suhardi, Komisioner KPU Lombok Barat mengatakan, tiga paslon Kabupaten Lombok Barat dinyatakan lulus tes kesehatan. “Semua paslon dinyatakan memenuhi syarat kesehatan,” ucapnya.

Pilkada Lombok Barat diramaikan 3 pasangan calon. Pertama, paslon petahana, Fauzan dan Samiatun yang diusung Golkar, PKS, PPP, PAN, dan Nasdem. Lalu Izzul Islam dan Khudori yang didukung PKB dan PDI-P.

 

(Baca juga : Pendaftaran Pilkada NTB, Suhaili-Amin Siap Lawan Narkoba dan Politik Uang)

Lalu paslon Nauvvar F Farinduan atau Farin dan Muammar yang diusung Gerindra, Hanura, dan PKPI. 

Seluruh paslon di Kabupaten Lombok Timur juga dinyatakan memenuhi syarat kesehatan. 4 paslon di wilayah ini masing-masing HM Sukiman Azmy-H Rumaksi (Sukma), Syamsul Lutfhi-Najamuddin Moestapa (Fiddin), Haerul Warisin-Mahsun Ridwainy (Harum), dan Ali Masadi-Putrawan Habibi (Al Habib).

Sementara itu, Ketua KPU NTB, Aksar Ansari mengatakan, dari lima paslon, satu paslon wali kota-wakil wali kota Bima dinyatakan gugur. Paslon yang dilaporkan gugur adalah H Sudirman Ismail dan H Syaifuddin Tayeb. Pasangan ini maju melalui jalur perseorangan. 

Aksar mengatakan, atas gugurnya satu paslon, hanya ada 4 paslon yang bisa maju ke tahap berikutnya setelah semua kelengkapan pencalonan terpenuhi hingga 20 Januari 2018.

“Syarat tes kesehatan ini sifatnya final dan mengikat, jika paslon gagal pada persyaratan ini maka dianggap gugur, tidak bisa mengikuti tahapan berikutnya” kata Aksar.

Jika salah satu paslon dinyatakan memenuhi syarat, maka bisa mencari pengantinya. Namun jika dua-duanya tidak memenuhi syarat kesehatan, maka paslon tersebut dianggap gugur.

“Kalau salah satunya lulus tes kesehatan, bisa mencari penganti, dengan dukungan KTP yang sudah ada, jika mereka independen. Tapi kalau ada partai berarti tergantung partai pengusung mencari pasangan penganti,” jelas Aksar.

(Baca juga : Gerindra Merapat ke Gus Ipul, Poros Tengah Pilkada Jatim Bubar)

Selanjutnya, para paslon harus melengkapi beberapa persyaratan pencalonan mereka yang belum lengkap. Seperti legalisir izasah, LHKPN, pernyataan tidak bangkrut jika memiliki perusahaan, visi misi paslon yang belum ditandatangani, hingga nama-nama tim pemenangan yang belum diserahkan.

Semua peryaratan yang harus dilengkapi itu maksimal diserahkan ke KPU Jabar pada 20 Januari, termasuk paslon independen yang belum memenuhi target dukungan.

Kompas TV Jerat Mahar Politik di Pilkada Serentak


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com