Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diguyur Hujan, Ribuan Ton Rumput Laut Warga Nunukan Membusuk

Kompas.com - 17/01/2018, 17:54 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com - Diperkirakan ribuan ton rumput laut warga di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, membusuk karena kesulitan melakukan pengeringan. Para petani yang masih mengandalkan panas matahari untuk mengeringkan rumput laut mengalami kesulitan karena dua minggu terakhir Kabupaten Nunukan diguyur hujan deras.

Ketua Asosiasi Petani Rumput Laut Kabupaten Nunukan Habir mengatakan, akibat tidak ada matahari, 90 persen rumput laut yang dipanen petani menjadi busuk. “Ya itu kalau sudah dipanen sampai tiga hari sudah di jemuran tidak kena panas mulai membusuk itu. Dia berulat itu, dia hancur,” ujar Habir, Rabu (17/1/2018).

Untuk mengurangi kerugian petani lebih besar, Habir mengaku meminta petani menunda panen yang mereka lakukan jika kondisi cuaca Nunukan masih diguyur hujan. Hujan yang mengguyur Kota Nunukan dalam dua minggu terakhir juga membuat harga rumput laut kering di tingkat petani mengalami penurunan cukup tajam.

Sebulan terakhir, harga turun dari Rp 20.000 per kilogram menjadi Rp 14.500 per kilogram. “Kami cuma bisa menyarankan. Kalau kondisi hujan, lebih baik tidak memanen dulu karena percuma sudah dapat capeknya, ya hancur busuk juga itu rumput laut,“ imbuhnya.

Baca juga: 500 Hektar Tambak Terbengkalai di Nunukan Ditanami Rumput Laut

Selain menurunkan kualitas rumput laut, hujan juga memengaruhi kuantitas rumput laut kering yang bisa dikirim keluar. Dalam satu bulan, Kabupaten Nunukan biasanya mampu mengirim 3.000 ton rumput laut kering ke Kota Surabaya dan Kota Makassar. Namun, saat ini tinggal 50 persen saja.

“Selain hujan, faktor pemintaan juga turun karena China belum buka gudang menghadapi tahun baru China,” ucap Habir.

Kompas TV Berenang dengan Hiu Paus di Kepulauan Derawan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com