Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benahi Sungai Citarum, ADB Tawarkan Pinjaman Rp 200 Triliun

Kompas.com - 16/01/2018, 14:31 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membenarkan jika Asian Development Bank (ADB) menyediakan dana sebesar Rp 200 triliun untuk membantu pemerintah pusat dalam menata dan membersihkan Sungai Citarum.

Meski demikian, sambung Luhur, pemerintah belum mengetahui kebutuhan untuk program penataan Sungai Citarum.

“ADB menawarkan dana cukup besar sekali di Bappenas. Tapi kita melihat-lihat apa perlu sebanyak itu. Tapi intinya masalah dana tidak ada masalah,” ujar Luhut seusai Sosialisasi Program dan Persiapan Rapat Terbatas Kabinet Tentang Penataan Citarum dilakukan di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (15/1/2018).

Luhut menjelaskan, pemerintah pusat belum tentu mengambil utang yang diberikan ADB. Pasalnya, kebutuhan penanganan sungai sepanjang 297 kilometer tersebut hingga saat ini belum dihitung total kebutuhannya.

(Baca juga : Pak Kapolri, Jika Kita Tak Urus Citarum, Kita Bisa Masuk Neraka Semua )

“Belum tentu (diambil), kita lihat nanti. Karena kita lihat dulu apa perlu sebesar itu. Pak Menteri Bappenas masih menghitung,” aku Luhut.

Luhut memastikan pendanaan untuk penataan dan pembersihan Sungai Citarum tidak akan terkendala. Tanpa dana dari ADB, program tersebut akan tetap berjalan melalui dana dari berbagai instansi.

“Banyak dari dana kementrian sudah ada sebenarnya. Hanya kita belum disinergikan semua. Dananya cukup besar beberapa triliun,” tandasnya. 

Kompas TV Presiden Joko Widodo memantau proyek kolam retensi di daerah Bandung Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com