Rukun sampai mati
Kerukunan beragama di Desa Wirotaman tidak hanya tercermin dari kehidupan sosial. Saat meninggal, mereka pun tetap menunjukkan kerukunannya.
Tidak ada pemisahan makam di desa itu. Setiap orang yang meninggal akan dimakamkan di kompleks yang sama. Entah itu Kristen, Islam, Hindu ataupun Katolik. Semua warga sudah bersepakat untuk tidak membeda-bedakan tempat peristirahatan terakhirnya.
Begitu juga dengan arah makam tersebut. Semua warga bersepakat untuk mengarahkan makamnya ke arah utara. Mengikuti ajaran yang ada dalam agama Islam supaya makam tersebut tertata.
Termasuk bagi umat Hindu yang harusnya menghadapkan makamnya ke timur, mereka ikut menghadapkan kuburannya ke utara. Kendati demikian, nisan yang dibubuhkan di atas makam itu disesuaikan dengan agama yang dipeluk oleh orang yang meninggal.
Warga di Desa Wirotaman terus berupaya untuk melestarikan kerukunan antar-pemeluk agama. Generasi muda adalah poin utama untuk manjaga kerukunan itu supaya tetap lestari.
Saat ini, masing-masing para tokoh agama di desa itu sudah membekali para generasi muda dengan pengetahuan kerukunan dalam beragama. Saling menghormati dan mencegah terjadi konflik.
“Menjaga memang lebih berat. Kita harus memberikan pencerahan kepada anak-anak kita. Diajarkan peduli, membantu dan saling menolong,” ungkap Hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.