Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Diusung di Pilkada Madiun, Wakil Wali Kota Hengkang dari Demokrat

Kompas.com - 11/01/2018, 21:56 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

MADIUN, KOMPAS.com — Wakil Wali Kota Madiun, Armaya, menyatakan keluar sebagai pengurus Partai Demokrat. Ia keluar setelah Demokrat tidak mengusung dirinya dalam Pilkada Kota Madiun

Pada Pilkada Madiun 2018, DPP Partai Demokrat lebih memilih Sekda Kota Madiun, Maidi sebagai calon wali kota dan anaknya Ketua DPC PDI-P Madiun, Inda Raya sebagai calon wakil wali kota.

"Saya mengundurkan diri sebagai Sekretaris DPC Partai Demokrat dan keluar dari anggota Partai Demokrat. Surat pengunduran diri akan saya kirim hari ini," kata Armaya kepada wartawan di Madiun, Kamis (11/1/2018).

Armaya mengatakan, keputusan itu ia ambil atas desakan ketua ranting, loyalis, dan korlap lantaran kecewa dirinya tidak diakomodir sebagai bakal calon wali kota Madiun. "Kalau mereka tidak sakit hati maka tidak mungkin mereka menyuruh saya untuk mundur," jelas Armaya.

(Baca juga : Daftar Terakhir Pilkada Madiun ke KPU, Paslon Djosto Diguyur Hujan )

Armaya mengibaratkan koalisi Demokrat dan PDI-P seperti kawin paksa. Ia juga menangkap ada konspirasi politik tingkat tinggi agar dirinya tidak bisa maju dalam Pilkada Kota Madiun melalui Partai Demokrat.

Usai keluar dari Partai Demokrat, ia mengaku akan konsentrasi menyelesaikan jabatannya sebagai wakil wali kota Madiun. 

Sebenarnya, Armaya sudah mengetahui hal ini beberapa bulan sebelumnya. Bahkan ia diberi saran untuk maju melalui jalur independen.

Pengurus DPC kemudian mengirimkan surat ke DPP Demokrat. Isinya mendukung dirinya agar direkomendasikan sebagai calon wali kota, namun tidak ditanggapi. 

Adik kandung mantan wali kota Madiun, Bambang Irianto itu membantah dirinya dipecat terlebih dahulu dari DPP Partai Demokrat. Pasalnya dia tidak melakukan kesalahan mekanisme.

(Baca juga : Jadi Cabup Termuda Pilkada Madiun, Rio Bidik Pemilih Zaman Now)

"Saya tidak mungkin dipecat karena saya tidak melakukan kesalahan mekanisme," ujar Armaya.

Ia meminta simpatisan maupun loyalisnya untuk tidak mundur dan golput.  

Ketua DPC Partai Demokrat Kota Madiun, Istono yang dikonfirmasi terpisah belum mengetahui pengunduran diri Armaya. Bila hal itu benar, ia akan meneruskannya ke DPD dan DPP Partai Demokrat.

"Kalau betul maka kami tinggal meneruskan ke induk partai karena keanggotaan, struktural bukan otoratisnya sebagai ketua DPC," ungkap Istono.

Istono mengaku dirinya dan kader kecewa karena Armaya tidak mendapatkan rekomendasi dari DPP. Namun sikap kekecewaan itu tidak bisa mengubah rekomendasi DPP Partai Demokrat yang mengusung Maidi dan Inda Raya dalam Pilkada Kota Madiun 2018.

"Apakah kekecewaan itu bisa membatalkan keputusan. Kan tidak bisa. Bahkan instruksi DPP, dari ranting ke atas harus linier ke atas," tutupnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com