MATARAM, KOMPAS.com—Bakal Calon Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah menyebut pelaporan dirinya ke Komnas Perempuan adalah pembunuhan karakter terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) NTB 2018.
“Ini upaya pembunuhan karakter dan tidak bertangung jawab, apalagi ini menjelang pemilihan gubernur, dan kami sudah laporkan ke Mabes Polri untuk ditindaklanjuti," kata Zulkieflimansyah seusai mendaftarkan pencalonannya di Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB, Rabu (10/1/2018) petang.
Sebelumnya, Zulkieflimansyah dilaporkan istri keempat-nya ke Komnas Perempuan atas tuduhan penelantaran. Sang istri menyebut Zulkieflimansyah menelantarkan dia dan dua anaknya dari perkawinan sebelumnya.
(Baca juga: Politisi PKS Zulkieflimansyah Dilaporkan Istri ke-4 ke Komnas Perempuan )
Namun, Zulkieflimansyah menyebut kejadian seperti ini sudah masuk daftar antisipasinya. Menurut dia, setiap proses demokrasi selalu saja ada tindakan yang mencederai, terutama mendekati proses pemilihan seperti sekarang.
“Kami mengimbau, jangan sampai proses demokrasi dicederai hal-hal yang kurang sehat,” ujar Zulkieflimansyah, sembari berharap proses hukum di Mabes Polri berjalan lancar.
Zulkieflimansyah saat ini adalah salah satu Bakal Calon Peserta Pilkada NTB 2018 yang berpasangan dengan Siti Rohmi Djalillah. Pasangan ini diusung oleh Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera.
Terkait pelaporan tersebut, Rohmi tidak memberikan tanggapan yang spesifik. Ketika ditanya komitmennya soal kekerasan perempuan, dia justru membuat pernyataan yang mendorong perempuan di NTB untuk lebih aktif ikut membangun daerah.
“Karena, jangan lupa (dari) rahim perempuan NTB lahir para pemimpin di NTB. Maka dari itu, perempuan NTB dari Ampenan sampai ujung Saoe Bima, saya hadir di sini untuk kalian,” kata Rohmi.
Selain mengandalkan dukungan dari dua partai pengusung, pasangan ini berkeyakinan punya banyak pendukung karena latar belakang mereka. Rohmi, misalnya, adalah kakak kandung Gubernur NTB Zainul Majdi. Adapun Zulkieflimansyah adalah politisi PKS yang sudah mencecap kursi DPR.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.