Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalani Diet, Bocah Obesitas 192 Kg Kini Sudah Bisa Bermain Bulu Tangkis

Kompas.com - 09/01/2018, 14:12 WIB
Farida Farhan

Penulis

KARAWANG, KOMPAS.com - Masih ingat Arya Permana, bocah obesitas dengan berat badan 192 kilogram asal Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Karawang? Kini berat badannya turun menjadi 124 kilogram.

Bahkan, siswa kelas 5 SDN Cipurwasari itu kini bisa bermain sepak bola dan bulu tangkis bersama rekan-rekannya. Tak hanya itu, Arya sudah kuat berjalan hingga 2 kilometer.

Ditemui Kompas.com, Selasa (9/1/2018) pagi di sekolahnya, Arya tampak sumringah. Selain badan, muka Arya pun nampak sedikit tirus. Jalannya pun sudah lebih cepat.

"Sekarang makannya dikurangi dan menghindari makan manis," katanya.

Ia pun mengaku ingin berat badannya turun menjadi 60 kilogram. Oleh karenanya, kini ia lebih gemar berolahraga dan mengikuti apa yang dokter sarankan.

Rupanya berat badan Arya turun setelah menjalani operasi penyempitan lambung di RS Omni Alam Sutera, Tangerang, pada April 2017 lalu. Lambung Arya hanya disisakan 30 persen dari ukuran semula.

"Jadi sekarang kalau makan nasi 4 sampai 5 suap sudah kenyang. Berbeda dengan sebelumnya 3 sampai 4 porsi orang dewasa dan makan mi instan 3 sampai 4 bungkus dalam sehari," ujar ayah Arya, Ade Somantri (40).

Baca juga : Dirawat karena Obesitas, Arya Ingin Cepat Pulang agar Bisa Bersekolah

Ade mengatakan, pola makan Arya benar-benar dijaga, yakni 3 kali dalam sehari. Ia juga mengonsumsi susu protein sesuai arahan dokter. Bahkan saat ditawari makanan pun, jika sudah kenyang, Arya justru mengacuhkan.

"Dulu dalam sehari semalam Arya menghabiskan 20 gelas minuman buah. Satu minggu bekas gelasnya bisa satu karung," katanya.

Baca juga : Pasien Obesitas 310 Kg Meninggal, Wakil Bupati Karawang Minta Maaf

Jika sudah lulus SD, Ade menyebut Arya ingin melanjutkan sekolah ke SMP N 1 Pangkalan. Bahkan setiap kali melewati sekolah tersebut, Arya selalu mengulang kenginannya itu.

"Namun ia minta motor besar karena jaraknya dari rumah ke SMPN 1 Pangkalan sekitar 10 kilometer," katanya.

Kompas TV Seorang bayi di Meksiko menjadi sorotan karena memiliki berat badan melebihi anak seusianya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com