Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/01/2018, 21:34 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

LAMONGAN, KOMPAS.com - Sekitar 3.000 nelayan yang mengatasnamakan Aliansi Nelayan Indonesia Lamongan (ANIL), turun ke jalan menolak peraturan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), mengenai penggunaan cantrang atau payang yang berlaku 1 Januari 2018.

Aksi tersebut digelar ANIL di depan pintu masuk Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong, yang berada di Kecamatan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.

Massa turun ke jalan menuntut Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti membatalkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015 tentang Larangan Penggunan Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela dan Pukat Tarik.

"Ini sebuah pembodohan kepada masyarakat dan nelayan khususnya. Karena sesuai penelitian, tidak ada yang menyebut dengan jelas penggunaan cantrang menyebabkan kerusakan pada terumbu karang," ucap koordinasi aksi Agus Mulyono, Senin (8/1/2018).

(Baca juga : KKP Tegaskan, 1 Januari 2018 Tak Ada Lagi Nelayan Gunakan Cantrang )

Terlebih, sambung Agus, penggunaan cantrang atau payang di kalangan nelayan Lamongan sudah dilakukan berpuluh tahun lamanya. Hasil melaut yang diperoleh para nelayan cukup terbantu dengan menggunakan alat tersebut.

"Kalau sudah dilarang seperti sekarang, omzet yang didapatkan nelayan juga pasti menurun drastis. Apalagi sejak peraturan itu aktif diberlakukan per 1 Januari kemarin, banyak nelayan di sini yang takut melaut, karena takut ditangkap jika masih menggunakan cantrang," jelasnya.

Tidak hanya nelayan yang mayoritas merupakan kaum adam, aksi tersebut juga diikuti para perempuan baik tua maupun muda. Profesi mereka berhubungan dengan tangkapan ikan dari para nelayan maupun keluarga nelayan itu sendiri.

"Terus kalau sudah begini, bagaimana kami bayar sekolah anak-anak? Bagaimana mencukupi kebutuhan keluarga? Presiden Jokowi (Joko Widodo) harus paham akan hal ini. Makanya aksi ini murni berdasar suara hati para nelayan dan keluarga nelayan," kata Agus.

(Baca juga : Kritik Larangan Cantrang, Nasdem akan Kirim Surat ke Jokowi )

Agus menambahkan, aksi serupa dilakukan para nelayan di beberapa kota yang ada di Indonesia, seperti Lampung, Pandeglang, Tegal, Pati, Rembang, Tuban, Pamekasan, dan Probolinggo.

"Rencananya, pada 17 Januari nanti bersama ribuan nelayan dari seluruh Indonesia, kami akan menghadap Bapak Presiden, dengan membawa petisi surat yang sudah kami tanda tangani. Bersama ini meminta supaya aturan larangan cantrang secara nasional dicabut. Jadi pilih nelayan, atau pecat Menteri Susi," pungkasnya.

Sebelum menggelar orasi di depan pintu masuk Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong, para nelayan long march di sepanjang Jalan Raya Daendels. Mereka menandatangani sebuah spanduk, yang nantinya akan diserahkan kepada Presiden Jokowi.

Kompas TV Alat Cantrang Nelayan Boleh Dipakai Hingga Akhir Tahun 2017
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kemendikbud Ristek Tindaklanjuti Pendirian Politeknik Murakata, Wabup HST: Kami Siap Dukung Anggaran dan Kebijakan

Kemendikbud Ristek Tindaklanjuti Pendirian Politeknik Murakata, Wabup HST: Kami Siap Dukung Anggaran dan Kebijakan

Regional
Sing Along Bareng Radja Band Guncang Festival Cisadane Kota Tangerang 2023

Sing Along Bareng Radja Band Guncang Festival Cisadane Kota Tangerang 2023

Regional
Festival Cisadane 2023 Bangkitkan Perekonomian Kota Tangerang, Okupansi Hotel Berhasil Tembus 80 Persen

Festival Cisadane 2023 Bangkitkan Perekonomian Kota Tangerang, Okupansi Hotel Berhasil Tembus 80 Persen

Regional
Jembrana Kembali Raih Penghargaan Kabupaten Sehat, Bupati Tamba: Ini Kerja Keras Bersama

Jembrana Kembali Raih Penghargaan Kabupaten Sehat, Bupati Tamba: Ini Kerja Keras Bersama

Regional
Raih 2 Gelar Juara, Kota Tangerang Dominasi Ajang Tangerang Open National Yoga Asana 2023

Raih 2 Gelar Juara, Kota Tangerang Dominasi Ajang Tangerang Open National Yoga Asana 2023

Regional
Peringati HGN, Pemkot Tangerang Santuni 1.000 Anak Yatim

Peringati HGN, Pemkot Tangerang Santuni 1.000 Anak Yatim

Regional
Tanam Pohon Bersama PLN, Walkot Arief Minta Masyarakat Jaga Lingkungan dan Hemat Listrik

Tanam Pohon Bersama PLN, Walkot Arief Minta Masyarakat Jaga Lingkungan dan Hemat Listrik

Regional
Gubernur Sabran Yakin Tambak Udang di Kalteng Tingkatkan PAD dan Jadi Komoditas Ekspor Andalan

Gubernur Sabran Yakin Tambak Udang di Kalteng Tingkatkan PAD dan Jadi Komoditas Ekspor Andalan

Regional
Festival Teluk Tamiyang 2023 Hadirkan Upacara Adat hingga Hiburan Rakyat

Festival Teluk Tamiyang 2023 Hadirkan Upacara Adat hingga Hiburan Rakyat

Regional
Gubernur Khofifah Launching ATM Samsat QRIS pada HUT Ke-61 Bapenda Jatim

Gubernur Khofifah Launching ATM Samsat QRIS pada HUT Ke-61 Bapenda Jatim

Regional
Wabup Rendi Ajak Masyarakat Kukar Meriahkan Koba Fest 2023, Ada Armada dan Kiki 'Pantura 4'

Wabup Rendi Ajak Masyarakat Kukar Meriahkan Koba Fest 2023, Ada Armada dan Kiki "Pantura 4"

Regional
Dorong Jajak Keroncong Jadi Produk Unggulan, Wabup Kukar Salurkan 42 Rombong kepada Pedagang

Dorong Jajak Keroncong Jadi Produk Unggulan, Wabup Kukar Salurkan 42 Rombong kepada Pedagang

Regional
HGN Ke-78, Pj Gubernur Sumut: Fokus Ciptakan Lingkungan Belajar yang Aman, Inklusif dan Menyenangkan

HGN Ke-78, Pj Gubernur Sumut: Fokus Ciptakan Lingkungan Belajar yang Aman, Inklusif dan Menyenangkan

Regional
Mas Dhito Salurkan BLT Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau kepada 12.449 Buruh Pabrik Rokok di Kabupaten Kediri

Mas Dhito Salurkan BLT Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau kepada 12.449 Buruh Pabrik Rokok di Kabupaten Kediri

Regional
1 Guru dan 2 Tenaga Pendidik Kabupaten HST Terima Penghargaan dari Presiden Joko Widodo

1 Guru dan 2 Tenaga Pendidik Kabupaten HST Terima Penghargaan dari Presiden Joko Widodo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com