Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi yang Ditemukan di Teras Rumah Warga Alami Hipotermia

Kompas.com - 06/01/2018, 08:42 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

AMBARAWA, KOMPAS.com - Bayi berjenis kelamin perempuan yang ditemukan di teras rumah seorang warga di Baran Dukuh Kidul, Kelurahan Baran, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Kamis (4/1/2018) malam, saat ini masih berada di ruang inkubator perawatan bayi RSUD Ambarawa.

Pemeriksaan awal menyebutkan, bayi yang diperkirakan berumur dua hari ini mempunyai berat badan 2,4 kilogram dan panjang 47 sentimeter.

Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang Medik RSUD Ambarawa Choirul mengatakan, pihaknya menerima bayi tersebut dari petugas dari Polsek Ambarawa sekitar pukul 23.00.

"Saat diserahkan suhu badannya 35,8 derajat celcius. Jadi mengalami hipotermia atau kedinginan," kata Choirul, Jumat (5/1/2018).

Baca juga: Di Ambarawa, Bayi Berselimut Kain Ditemukan Dalam Kardus di Teras Rumah Warga

Selain mengalami hipotermia, lanjutnya, tali pusar bayi tersebut terlihat mengering dan sedikit bau. Gerakan bayi dalam kondisi baik, aktif, dan menangis kencang.

Namun, tangan dan kakinya dalam kondisi dingin.

Kapolsek Ambarawa AKP Slamet Mustamto mengatakan, telah memeriksa lima saksi terkait penemuan bayi di Baran tersebut. Barang bukti yang telah diamankan antara lain kardus dan kain jarik untuk membalut bayi.

"Kalau melihat ada yang janggal, misalnya ada warga yang hamil terus melahirkan, tetapi tidak ada anaknya, kami minta warga melapor," kata Slamet.

Baca juga: Polisi Tangkap Orangtua yang Buang Bayi di Toilet Gereja

Berdasarkan data di lapangan, bayi malang tersebut ditemukan di rumah Eko Rini (37) di Baran Dukuh Kidul RT 001/RW 003, Kelurahan Baran, Kecamatan Ambarawa, sekitar pukul 20.30.

Eko yang berprofesi sebagai penjahit ini awalnya sedang menonton televisi sambil memotong-motong kain. Di tengah aktivitasnya tersebut, Eko sayup-sayup mendengar tangisan bayi.

Awalnya, ia menyangka suara tangisan bayi itu dari arah jalan raya yang dibawa warga atau pengendara yang tengah lewat.

"Tangisannya saya dengar sekitar 15 menit, setelah itu tidak terdengar lagi. Waktu itu saya sempat mengintip dari balik jendela ruang tamu, tetapi tidak ada orang," kata Eko ditemui di rumahnya.

Kompas TV Dalam rekaman CCTV, pelaku berjumlah empat orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com