Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pemuda Solo Ini Siap Kalahkan Dominasi Facebook Lewat Oorth

Kompas.com - 04/01/2018, 12:36 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

SOLO, KOMPAS.com — Meski baru seumur jagung, Oorth, aplikasi media sosial karya warga Solo siap mengalahkan dominasi Facebook di Indonesia. 

"Sejak kami launching Oktober 2017, pengguna medsos ciptaan kami naik drastis. Kondisi itu ditunjang dengan makin banyaknya orang memboikot produk Israel," ujar CEO Oorth, Krishna Adityangga di kantor pusat Oorth, Jalan Slamet Riyadi Solo, Rabu (3/1/2018). 

Aplikasi Oorth diciptakan tiga kreator asal Solo yakni Krishna Adityangga, Mulyono Herman, dan Dany Dhanny Ardiansyah. Sejak diluncurkan di google play store, tercatat 20.000-an user mengunduh aplikasi besutan anak bangsa ini.

"Tak hanya dari dalam negeri pengguna aplikasi medsos kami. Setidaknya ada warga di sepuluh negara yang menggunakan Oorth aktif seperti di Korea Selatan, Hongkong, Amerika Serikat, Rusia, Singapura, dan Malaysia," tuturnya.

(Baca juga : Aplikasi Buatan Snowden Ubah Ponsel Android Jadi Mata-mata )

Krishna optimistis, aplikasi ini bisa mengalahkan dominasi facebook. Pasalnya dalam beberapa hari terakhir pengunduh aplikasi di google play naik drastis. "Rata-rata pengunduhnya mencapai 5.000 orang," ungkap Krishna.

Lantaran banyaknya orang mengunduh, sistem Oorth sempat mengalami down. Komplain berupa kritikan dan saran pun sempat membanjiri service Oorth.

Kini, manajemen Oorth telah melakukan perbaikan dan penyempurnaan dengan memberikan fasilitas-fasilitas baru untuk puluhan ribu penggunanya. Bahkan, fitur teranyat yakni berita sudah diluncurkan.

"Saat ini Oorth sudah bisa menampung 50.000 pengguna," ungkap Krishna.

Ditanya keunggulan Oorth dibanding medsos lain, Krishna menyebut, Oorth bukan sekadar medsos, namun bisa menjadi sosial asisten.

"Orang mau bayar dan donasi bisa pakai kami. Bahkan grup bisa untuk rapat bersama dan database tidak hilang," jelas Krishna.

(Baca juga : Toko Aplikasi BlackBerry Ditutup Akhir 2019 )

Krishna menuturkan, fitur skypay memungkinkan komunitas mengoordinir iuran komunitas bersama secara transparan dan terdokumentasi. Serta untuk personal bisa transaksi e-money dengan menggunakan fitur skypay.

"Kami mengarah internasional bank. Di manapun orang Indonesia melangkah, tidak perlu menukar uangnya di money changer. Cukup menggunakan aplikasi kami sehingga memudahkan masyarakat Indonesia kemana saja," jelas Krishna.

Ia mengharapkan, pemerintah memberikan dukungan Oorth layaknya di Tiongkok. Untuk sementara Badan Amil Zakat Nasional yang merekomendasi Oorth sebagai aplikasi medsos yang menggunakan donasi.

Sementara itu CTO Oorth, Dhanny Ardiansyah menyampaikan, fitur news akan menyediakan berbagai berita dari media manapun. Konten yang disampaikan, berita yang jadi banyak perbincangan.

"Kami tampilkan berita-berita trending new. Jadi fitur baru Oorth tersebut semakin menarik bagi penggunanya," ujar Dhanny.

Sebelum fitur news, Oorth sudah memberikan fasiltas chat, donasi, e-wallet dan stream. Tak hanya itu, Maret mendatang, aplikasi Oorth disedikan untuk pengguna IOS dan website

Kompas TV Kegiatan belajar mengajar SDN Kranggan di Mojokerto, Jawa Timur terpaksa diliburkan pihak sekolah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com