Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Karim Raslan
Pengamat ASEAN

Karim Raslan adalah kolumnis dan pengamat ASEAN. Dia telah menulis berbagai topik sejak 20 tahun silam. Kolomnya  CERITALAH, sudah dibukukan dalam "Ceritalah Malaysia" dan "Ceritalah Indonesia". Kini, kolom barunya CERITALAH ASEAN, akan terbit di Kompas.com setiap Kamis. Sebuah seri perjalanannya di Asia Tenggara mengeksplorasi topik yang lebih dari tema politik, mulai film, hiburan, gayahidup melalui esai khas Ceritalah. Ikuti Twitter dan Instagramnya di @fromKMR

Mimpi Generasi Milenial di Sorong

Kompas.com - 03/01/2018, 21:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

Mega Imbiri juga mengutarakan pendapatnya, "Pembangunan di Papua sulit. Daerahnya berbukit dan berhutan lebat. Butuh waktu bertahun-tahun sebelum dapat melihat hasilnya. Yang membuat saya sangat senang adalah Pak Jokowi telah memberikan perhatiannya pada Papua. Pak Jokowi mengunjungi pulau ini lebih sering dari pada presiden-presiden sebelumnya.”

Kedua temannya pun mengangguk setuju. Inisiatif pemerintah pusat kini sudah mulai memberikan hasil.

Pendidikan gratis

Maria Hestina menuturkan di bawah pemerintahan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokowi, biaya untuk pendidikan sekolah dasar dan menengah sudah digratiskan.

Pada 20 Desember lalu, pemerintah juga mengumumkan rencana untuk mengaliri listrik ke seluruh Papua serta membangun jalan-jalan baru.

"Tujuan hidup saya menjadi pegawai negeri sipil. Saya ingin ikut berperan dalam mengembangkan lingkungan tempat tinggal saya," kata Maria Korwa.

"Saya juga!" teriak Mega Imbiri, yang kemudian dengan malu-malu menambahkan, "Itu pekerjaan yang sangat bagus..."

Maria Hestina pun tertawa mendengar celotehan kedua temannya
"Kalian semua bisa melayani pemerintah! Tetapi saya ingin memiliki bisnis sendiri dan menyediakan barang-barang kebutuhan orang dengan harga terjangkau. Ada banyak cara untuk ikut berkontribusi!" kata Maria Hestina.

Ketiganya pun tertawa terbahak-bahak.

Jadi, sementara dua provinsi yakni Papua dan Papua Barat masih terus memperlihatkan tantangan bagi persatuan dan stabilitas Indonesia, intensitas fokus pada pertumbuhan ekonomi kini telah memberi manfaat nyata bagi masyarakat di sana.

Transformasi inilah yang mungkin menjadi kunci pengikat pulau Papua ke Indonesia.

Harus diakui ini adalah suatu hal yang sangat positif, melihat bahwa fokus pemerintahan dalam mengatasi berbagai keluhan terkait ekonomi saat ini, telah memberikan dampak.

Namun, apakah itu cukup?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com