Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pengambilan Ijazah Siswi SMAN 3 Lamongan Versi Disdik Jatim

Kompas.com - 03/01/2018, 11:41 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Dinas Pendidikan Jawa Timur mengklarifikasi pemberitaan siswi asal Lamongan yang berkirim surat kepada Ahok karena tidak bisa menebus ijazahnya di SMA Negeri 3 Lamongan.

Dalam catatan kronologi yang diterima Kompas.com, FM (18) mendatangi sekolahnya pada 28 Desember 2017 bersama seorang perempuan yang disebutnya sebagai wali murid. Keduanya menemui kepala sekolah untuk meminta rincian tunggakan dan nomor rekening sekolah.

Kepada Wiyono, Kepala SMAN 3 Lamongan, wali murid itu mengatakan bahwa FM menang lomba menulis puisi Ahok, tanpa menyebut FM berkirim surat ke Ahok. Hadiah lomba itu menurut rencana langsung ditransfer ke rekening sekolah untuk membayar tunggakan sehingga FM bisa mengambil ijazahnya.

Si wali murid tersebut, menurut keterangan Wiyono, menunjukkan layar ponsel yang berisi percakapan dengan seseorang. Wiyono menolak melihat percakapan itu serta mempersilakan FM dan wali muridnya ke ruangan tata usaha. Sebab, menurut Wiyono, pengambilan ijazah tidak dikenai biaya apa pun.

Baca juga: Siswi SMA 3 Lamongan Akui Kirim Surat ke Ahok, Ini Ceritanya...

Dalam catatan sekolah, sejak dinyatakan lulus pada Mei 2017, FM tidak pernah ke sekolah untuk tanda tangan dan cap tiga jari.

"Baru saat itu, FM datang ke sekolah, cap tiga jari dan langsung mengambil ijazahnya," kata  Saiful Rahman dari Dinas Pendidikan Jatim, Rabu (3/1/2018).

Pihak sekolah, kata Saiful, memang tidak diperkenankan memberikan nomor rekening sekolah kepada pihak yang tidak berkepentingan.

"Penyumbang kepada sekolah secara pribadi memang tidak diperkenankan. Jika ada yang ingin menyumbang bisa langsung ke murid yang bersangkutan," ucapnya.

Baca juga: Siswi SMAN 3 Lamongan Surati Ahok, Ini Kata Dinas Pendidikan

Saiful menegaskan, pengambilan ijazah oleh FM tidak ada kaitannya sama sekali dengan Ahok. Dia justru menduga ada pihak yang sengaja memanfaatkan masalah ini sehingga menjadi pemberitaan viral di media sosial.

Kompas TV Kapten Persela Lamongan Choirul Huda meninggal seusai mengalami tabrakan di lapangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com