Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/01/2018, 07:10 WIB
Labib Zamani

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Wiebe Wakker (31) merupakan warga kebangsaan Belanda. Dia merupakan seorang petualang yang bertekad memulai perjalanannya dari Negeri Kincir Angin untuk menuju Australia.

Wiebe telah menempuh perjalanan sejauh 52.000 kilometer atau selama 2 tahun menyusuri 31 negara. Seperti India, Thailand, Rusia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan negara lainnya yang dia singgahi selama perjalanan.

Indonesia merupakan negara ke-32 yang dia singgahi. Dia menggunakan mobil Volkswagen Golf Variant yang telah diubah mesinnya menjadi bertenaga listrik 150 kW dengan jarak tempuh 200 kilometer.

Dia memulai misi "Plug Me In" (perjalan menggunakan mobil listrik) sejak 15 Maret 2016 setelah selesai kuliah. Wiebe merupakan alumnus dari University of Arts Belanda tahun 2014. Dimulai perjalannya dari Belanda dan akan berakhir di Negeri Kanguru.

Baca juga : Produksi Sampah Malam Tahun Baru di Solo Capai 5 Ton

Misi ini sangat membutuhkan dukungan banyak pihak yang mau berbagi listrik untuk mobilnya. Pada kondisi ideal, dia membutuhkan waktu 14 jam untuk pengisian baterai mobil.

Selain tempat pengisian daya listrik, Wiebe juga menerima donasi berupa tempat untuk tidur atau istirahat dan makan sebelum melanjutkan perjalanannya menuju Australia.

Wiebe juga berusaha mengikuti kegiatan sosial dalam setiap persinggahannya. Seperti di Yogyakarta mengikuti kegiatan relawan Pusat Penyelamatan Satwa di Yogyakarta. Senin (1/1/2018) petang, Wiebe dan mobil listriknya singgah di Solo.

"Saya menentukan rute perjalanan ini tergantung siapa yang mau menampung saya. Seperti makan, minum, tidur maupun mengisi baterai mobil saya," kata Wiebe saat singgah di Kantor Dinas Perhubungan Kota Solo, Jawa Tengah, Senin.

Wiebe akan kembali melanjutkan perjalannya dalam mempromosikan mobil listrik hasil modifikasinya tesebut menuju Ngawi, Jawa Timur pada Selasa (2/1/2018).  Mobil bernopol 17 JND 2 tersebut awalnya menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

"Saya memilih mobil listrik karena ini masa depan. Mobil-mobil sekarang ini sangat memungkinkan untuk diubah menjadi mobil listrik sehingga lebih murah, ramah lingkungan. Jadi, penting untuk mewujudkan mobil listrik ini. Saya ingin mengajak negara yang saya singgahi untuk program keberlanjutan ini," terang dia.

Lantaran mobil berbahan bakar minyak dinilai merusak lingkungan karena polusi udara, dia memiliki ide untuk mengganti BBM mobilnya menggunakan baterai yang ramah lingkungan.

Untuk memodifikasi mobilnya tersebut ia membutuhkan biaya hingga 80.000 euro atau sekitar Rp 1,3 miliar.

Selama melakukan misi perjalanan tersebut, Wiebe tidak pernah membawa uang sepeserpun. Karena itu dia harus berhenti di suatu tempat yang disinggahinya untuk mengisi baterai mobilnya serta istirahat, makan, dan tidur.

Wiebe mengaku pernah mengalami kesulitan karena tidak mempunyai uang untuk menyeberang dari Dubai ke India. Akhirnya dia terpaksa harus bekerja selama dua bulan sebagai event organizer (EO) di sebuah acara.

Uang hasil kerjanya tersebut dia gunakan untuk bekal menyeberang ke negara lain.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dukung Mahasiswa Berjiwa Wirausaha, Dompet Dhuafa Banten Resmikan Program Kantin Kontainer

Dukung Mahasiswa Berjiwa Wirausaha, Dompet Dhuafa Banten Resmikan Program Kantin Kontainer

Regional
Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Regional
Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Regional
Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Regional
Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Regional
Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Regional
Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Regional
IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

Regional
Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Regional
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Regional
Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Regional
Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com